Rossi Kecelakaan Terus, karena Faktor U?

 Rossi Kecelakaan Terus, karena Faktor U?

Valentino Rossi jatuh dalam tiga balapan beruntun Foto: Dorna

UNTUK kali ketiga secara beruntun Valentino Rossi mengalami crash dan gagal finis. Faktor U (umur) memengaruhi penampilan The Doctor? Atau karena motornya?

Sudah jadi hukum alam kalau umur bakal membatasi kemampuan setiap orang. Tak terkecuali untuk Rossi, si pemilik sembilan gelar juara dunia itu.

Rossi mengalami crash di MotoGP Prancis akhir pekan lalu. Sebuah kondisi yang disebutnya memalukan lantaran balapan bahkan belum genap satu putaran dia tuntaskan. Rossi jatuh juga tak terlihat disebabkan oleh senggolan dengan rider lain.

Untuk kasus crash di Le Mans kemarin, Rossi menyebut trek basah lantaran habis diguyur hujan jadi penyebab. "Jika kami berkendara dengan ban hujan, tapi tidak sepenuhnya basah, maka kami memiliki masalah. Sebaliknya, kami juga menderita saat kami berkendara dengan ban kering tapi tidak sepenuhnya kering," kata Rossi seperti dikutip Speedweek.

Yang kemudian jadi sorotan atas jatuhnya Rossi adalah fakta bahwa dia kini jadi langganan crash. Sudah tiga balapan terakhir dia jatuh dari motornya. Sementara jika ditotal sepanjang musim ini sudah empat kali dia gagal finis.

Data yang dikumpulkan The Race menyebut kalau jumlah crash Rossi di MotoGP 2020 sudah lebih banyak dibanding lima tahun pertama saat Rossi memperkuat Yamaha. Sebagai catatan, di sepanjang musim 2019 saja Rossi cuma gagal finis empat kali.

Dari beberapa kecelakaan yang dialami Rossi musim ini, mayoritas terjadi karena murni kesalahan dia sendiri. Termasuk dua race di San Marino dan saat berpeluang menang di MotoGP Catalunya.

Kolumnis The Drive, Simon Patterson, menyebut salah satu faktor Rossi jatuh karena persaingan yang dia jalani dengan rider-rider muda. Para pebalap muda dengan nyali besar dan kemampuan teknik tinggi terus berupaya mengoptimalkan motor sampai batas kemampuan tertinggi di setiap kesempatan. Rossi terbawa dalam suasana itu, hingga akhirnya kehilangan konsistensi dan kemudian jatuh.

Rossi, sehebat apapun dia pernah jadi pebalap, kini sudah 41 tahun. Refleksnya tak sama lagi seperti 10 tahun lalu, kemampuan fisiknya juga tak bisa disandingkan dengan, misalnya, Fabio Quartararo yang separuh lebih muda.

Dalam kariernya di MotoGP, Rossi tentu saja menua dengan sangat baik. Dia masih kompetitif, setidaknya dia membuktikan itu dengan naik podium ketiga di MotoGP Andalusia.

Tak bisa dikesampingkan juga sebagai penyebab Rossi 'hobi' jatuh belakangan ini adalah performa motor Yamaha. Sebelum balapan di Le Mans, dia terang-terangan mengritik YZR-M1 selayaknya kuda. Kondisi itu membuat Rossi (dan rider-rider Yamaha lain) harus berjuang lebih keras melakukan pengereman, cornering, dan memacu lagi motornya selepas tikungan.

Apapun penyebab jatuhnya Rossi, satu hal yang pasti adalah hilangnya lagi peluang dia untuk meraih gelar juara dunia untuk kali ke-10. Padahal musim ini bisa dibilang menjadi salah satu peluang terbaik dia untuk menuntaskan penasaran itu. Dan tahun depan dia akan mencoba meraih titelnya yang ke-10 dari tim satelit.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews