Jokowi Anggarkan Rp 18 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Corona

Jokowi Anggarkan Rp 18 Triliun untuk Pengadaan Vaksin Corona

Presiden Jokowi

Jakarta - Pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp18 triliun untuk pengadaan vaksin virus corona di Indonesia. Pengadaan vaksin dilakukan untuk 160 juta jiwa.

Mengutip data nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021, dana pengadaan vaksin itu masuk dalam anggaran kesehatan pada 2021. Secara keseluruhan, pemerintah mengalokasikan dana untuk sektor kesehatan sebesar Rp169,7 triliun.

Dana yang disiapkan untuk kesehatan dalam RAPBN turun signifikan sebesar 20,1 persen dari outlook 2020. Pada data outlook 2020, dana yang dialokasikan sebesar Rp212,5 triliun.

Selain untuk vaksin, pemerintah juga akan menggunakan anggaran kesehatan untuk bantuan iuran peserta BPJS Kesehatan yang masuk dalam kelompok pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) kelas III sebesar Rp2,4 triliun.

Lalu, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp48,8 triliun untuk bantuan iuran peserta penerima bantuan iuran (PBI) untuk 96,8 juta jiwa sebesar Rp48,8 triliun.

Selanjutnya, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp3,7 triliun untuk antisipasi pelaksanaan imunisasi 160 juta jiwa. Lalu, dana sebesar Rp2,8 triliun untuk layanan pengendalian penyakit tuberkulosis (TBC).

Sisanya, pemerintah menggunakan dana Rp10,7 triliun untuk bantuan operasional kesehatan di 10.143 puskesmas, bantuan operasional keluarga berencana (KB) sebesar Rp2 triliun, dan penyediaan makanan tambahan bagi 238 ribu ibu hamil kurang energi kronis serta 441 ribu balita kurus sebesar Rp1,1 triliun.

Secara keseluruhan, pemerintah menetapkan target pendapatan negara dalam RAPBN 2021 sebesar Rp1.776,4 triliun. Kemudian, belanja pada tahun depan dialokasikan sebesar Rp2.747,5 triliun.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews