Viral, Anak Sapi Berkepala Dua Gegerkan Probolinggo

Viral, Anak Sapi Berkepala Dua Gegerkan Probolinggo

Anak sapi berkepala dua yang lahir di Probolinggo. (Foto: Jatim Now)

Probolinggo - Seekor anak sapi membuat gempar warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, sapi ini dilahirkan dengan kondisi tidak normal, yakni berkepala dua. 

Dilansir kumparan dari Warta Bromo, anak sapi berkepala dua itu, milik Sukim (43) warga blok Munder. Dilahirkan indukannya sekitar pukul 03.00 WIB pada Senin, 10 Agustus 2020. 

Kepalanya mempunyai 2 moncong atau mulut dan 4 mata. Moncong dan mata dikelilingi bulu berwarna cokelat. Tubuh lainnya yang berbulu putih terlihat normal. 

Warga yang mendengar adanya anak sapi abnormal karuan saja berbondong-bondong ke lokasi di RT 26 RW 11 itu. “Penasaran, karena baru kali ini ada sapi yang berkepala dua. Apalagi di desa sendiri. Sungguh ajaib, kayak di sinetron saja,” tutur Mahfud, warga sekitar. 

Si empunya sapi, mengaku tidak ada gejala aneh pada sapi betina indukannya selama bunting. Makan dan minum induknya biasa-biasanya saja. Bobot kandungan induk seperti sapi bunting lainnya. 

Bahkan saat melahirkan, ia tak tahu secara persis kapan anak sapi itu brojol dari rahim induknya. Ia terbangun dari tidur ketika ada suara anak sapi lahir di kandang. Sebagai peternak, ia pun mendekati sapi yang melahirkan itu. 

“Setelah saya dekati, saya terkejut. Karena anak sapi yang lahir memiliki kepala dua empat mata dan dua mulut. Kalau jenis kelamin betina. Akhirnya saya langsung pindahkan anak sapi dari indukannya,” tuturnya. 

Sementara, Dokter Hewan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) wilayah Bantaran Kabupeten Probolinggo, drh Dandi Narindra Prabowo mengatakan jarang atau langka ditemukan soal lahirnya anak sapi berkepala dua kalau manusia itu disebut kembar siam.

Ia menjelaskan, sapi berkepala dua secara medis dinilai memiliki kelainan atau lahir abnormal. Oleh karena itu, tim medis dinas peternakan Kabupaten Probolinggo telah mendatangi pemilik sapi tersebut. 

"Kalau dilihat kondisinya sulit untuk tumbuh normal karena tidak ada keseimbangan. Sebab dilihat dari rahang atas dan bawah sapi tersebut tidak sama. Tapi ada juga sapi tersebut hidup sampai besar namun banyak juga yang mati," jelasnya dilansir Jatim Now

Ia menyebut kelainan pada bayi atau ternak yang lahir tidak normal disebut dengan istilah teratogenik yakni lahirnya fetus atau bayi yang lahir tidak berkembang normal karena kerusakan sel embrio induknya bunting. 

"Faktornya penyebabnya kebanyakan dari bahan kimia yang terserap oleh tubuh," tegasnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews