Bocah Kurdi Menyayat Dunia

Mengharukan, Ini Ucapan Terakhir Aylan Kurdy Sebelum Ditelan Air Laut

Mengharukan, Ini Ucapan Terakhir Aylan Kurdy Sebelum Ditelan Air Laut

Tragedi bocah yang tenggelam di pantai Turki membuat ribuan warga menggelar aksi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Kobane - Tragedi tewasnya bocah asal Suriah di laut Aegean, Turki, saat akan menyelamatkan diri bersama keluarganya dari perang, masih menjadi perbincangan di dunia.

Sang ayah, Abdullah Kurdy yang kehilangan dua anak dan istri sekaligus masih menyesali kenapa ia tidak bisa menyelamatkan keluarganya saat perahu yang berisi puluhan pengungsi itu terbaik dihantam ombak. Kata-kata sang anak masih tergiang di telinganya.

"Ayah, jangan mati." Itulah kata-kata terakhir Aylan Kurdy kepada sang ayah, sebelum Laut Aegean yang dingin menelan tubuh mungilnya.

Abdullah Kurdy, sang ayah, tak akan pernah melupakan kata-kata itu. Aylan mengucapkannya di telinga sang ayah dengan suara lirih.

"Suaranya pelan, tapi saya bisa mendengar kata-kata Aylan itu," ujar Bibi Fatima seperti dikutip PressTV.

Bibi Fatima berhenti sejenak, mengusap air mata, dan melanjutkan; "Ketika laut menggelegak dan perahu terbalik, Abdullah mencoba tetap memegang Aylan dan kakaknya Galip agar hidung keduanya tetap di atas air."

Saat itulah Aylan, mengatakan; "Ayah jangan mati."

Abdullah terus menahan Galip dan Aylan dengan tangannya. Tiba-tiba, lanjut Fatima, Abdullah melihat Galip tewas. "Ia melepas Galip, dan fokus menyelamatkan Aylan," kata Bibi Fatima terbata-bata.

Suara Bibi Fatima sedikit keras penuh emosi saat mengatakan; "Abdullah melihat darah mengalir dari mata Aylan. Tubuh Aylan lemas. Abdullah menutup mata dan melepas jasad Aylan."

Abdullah berenang. Kali ini dia mencari Rehan, sang istri.

"Abdullah menemukan Rehan, tapi telah mengambang di air," kata Bibi Fatima.

Di pantai, Abdullah mencari jasad ketiganya. Ia hanya bisa meratap dan menangis. Ia menyesali kegagalan menyelamatkan keluarganya.
 
"Aku mencoba dengan segala kekuatan, aku tak bisa," ujar Abdullah kepada Bibi Fatima.

Ada 20 pengungsi Suriah yang mengalami musibah di lepas pantai Turki. Dalam perjalanan berbahaya, perahu yang mereka tumpangi terbalik. Dari 20 pengungsi itu, 12 di antaranya meninggal. Di antara para korban tewas yang ditemukan terdapat bocah lima tahun, Galip Kurdi dan adiknya Aylan Kurdi yang berusia tiga tahun, tergeletak tak bernyawa. Ibu mereka juga ditemukan tewas.

Tragedi itu menjadi perbicangan di dunia karena para pemimpin Eropa terutama Inggris menolak pengungsi dari Suriah yang melarikan diri dari kondisi mengerikan di negara mereka.

(ind/bbs/inilah)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews