Corona Belum Usai, Penyakit Pes Gegerkan Mongolia

Corona Belum Usai, Penyakit Pes Gegerkan Mongolia

Ilustrasi.

Mongolia - Penyakit pes yang berasal dari tikus ditemukan menjangkiti seorang warga yang tinggal di wilayah Mongolia Dalam, provinsi Bayan-Ulgii di Mongolia barat, China.

Menyikapi temuan ini, otoritas kesehatan setempat mengeluarkan peringatan tingkat ketiga pada Minggu (5/7/2020) kemarin. Demikian dilaporkan Xinhua.

Mereka melarang warga terlibat dalam perburuan dan memakan dagung hewan yang bisa membawa wabah. Otoritas kesehatan juga meminta masyarakat untuk melaporkan dugaan kasus wabah atau demam tanpa sebab yang jelas, dan melaporkan setiap marmut peliharaan yang sakit atau mati.

Peringatan hari Minggu menyusul empat kasus wabah yang dilaporkan pada orang-orang dari Mongolia Dalam November lalu, termasuk dua wabah pneumonia, varian wabah yang mematikan.

Wabah pes, yang dikenal sebagai "Kematian Hitam" pada Abad Pertengahan, adalah penyakit yang sangat menular dan sering berakibat fatal yang sebagian besar disebarkan oleh tikus.

Dari 2009 hingga 2018, Cina melaporkan 26 kasus dan 11 kematian.

Menurut Xinhua, seorang warga berusia 15 tahun warga Ulaankhus soum dibawa ke rumah sakit setempat pada hari Minggu setelah memakan daging marmut yang diburu oleh seekor anjing.

Dorj Narangerel, kepala departemen hubungan masyarakat dan pengawasan kementerian, mengatakan pada konferensi pers, mendesak orang tidak berburu marmut atau makan daging marmut.

Wabah pes adalah penyakit bakteri yang disebarkan oleh kutu yang hidup di tikus liar seperti marmut. Ini dapat membunuh orang dewasa dalam waktu kurang dari 24 jam jika tidak dirawat tepat waktu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews