Kisah Sedih Pasien Positif Corona

Bos PT Bareau Veritas Marine Judy Risdianto Syok Dirawat di RSUD Batam

Bos PT Bareau Veritas Marine Judy Risdianto Syok Dirawat di RSUD Batam

Almarhum Judy Risdianto (Foto: Ist)

Batam - Cerita Judy Risdianto (JR), pasien 03 virus corona atau Covid-19, yang meninggal dalam perawatan di RSUD Embung Fatimah (RSUDEF) Batam, masih menyisakan kesedihan bagi kerabatnya. Guntur salah satu diantaranya. 

Bos PT Bareau Veritas Marine itu tak mendapat pelayanan yang layak. Tak ada yang berani melayani Judy. Alasannya salah satunya gara-gara Alat Pelindung Diri (APD) yang tak tersedia ketika itu.

Guntur merupakan orang yang dikontak Judy saat dirinya dalam kondisi kritis. Judy mengontak melalui aplikasi obrolan atau chat via WhatsApp.

Judy sempat dirawat selama sepekan di RSUDEF. Hari pertama masuk RSUD, Judy langsung syok. Ia tak menyangka pelayanan antara di rumah sakit sebelumnya, Awal Bros, sangat jauh berbeda dengan RSUD. Terutama soal fasiltias dan pelayanan.

"Jadi hari pertama masuk RSUD, siangnya saya tanya bagaimana kondisinya dan sore itu jam 6 ngeluh sama saya, dia kaget dirawat di Awal Bross baik dan berbeda," kata Guntur kepada Batamnews, Senin (6/4/2020). 

Di RSUD Judy mengeluhkan tidak ada bel. Tidak ada pergantian shif. Telepon pelayanan RSUD tak diangkat. Teriak-teriak panggil perawat juga tidak ada yang datang. 

Bahkan saking putus asanya, JR sempat minta dicarikan nomer Wali Kota Batam HM Rudi. Ia ingin menceritakan hal tersebut. Terutama terkait soal fasilitas rumah sakit rujukan Covid-19 ini.

JR juga sempat mengeluh tidak mendapatkan obat lain selain infus selama dalam ruang isolasi tersebut. 

"Tanggal 24 saya sempat menawarkan vitamin sama Pak Judy, dan saya tanyakan apa saja obatnya dari rumah sakit, di situ saya tahu dia bilang cuma infus," ujar Guntur. 

Minta tak Beritahu Istri

 

JR sempat putus asa, dan memberitahukan kondisinya kian memburuk dan mulai sesak. Ia meminta untuk tidak memberitahu istrinya agar tidak panik. 

"Saat dipindah, Judy belum mengalami drop bahkan dia sempat masih bercanda-canda. Sepertinya yang bikin dia drop itu kaget dengan perubahan pelayanan dari awal bross ke RSUD," ungkap Guntur. 

Keluarga JR tidak ada yang bisa mengurus kebutuhan JR selama isolasi ataupun mendatangi Rumah sakit untuk konsultasi karena juga sedang dalam proses karantina. 

Sebelum meninggal, Judy juga sempat menghibur orang terdekat dengan mengatakan kondisinya membaik, namun 30 Maret 2020 Judy meninggal dunia. 

Hilang Kabar

 

"Saya sempat tanya pak Judy, bagaimana kondisinya. Tapi tidak dijawab dan kata temen-temen membaik, mungkin biar ga khawatir," ujar Guntur.

Kemudian, ia masih sempat WhatsApp Judy pada 28 Maret. 

"Pak ngapain di situ lama, katanya sudah membaik, sudahlah pulang saja. Itu sudah ga direspon," ujar Guntur.  


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews