Larangan Makan Daging Anjing dan Kucing Diberlakukan di Shenzhen

Larangan Makan Daging Anjing dan Kucing Diberlakukan di Shenzhen

Ilustrasi daging anjing. (Foto: wikipedia)

Shenzen - Pemerintah Kota Shenzhen di China mengeluarkan larangan bagi warga mengonsumsi daging anjing dan kucing seiring dengan mewabahnya virus corona atau Covid-19.

Pemerintah kota Shenzhen mengatakan larangan makan daging anjing dan kucing akan mulai berlaku pada 1 Mei mendatang.

"Anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan memiliki hubungan yang sangat akrab dengan manusia dibandingkan hewan lainnya," demikian pernyataan Pemerintah Shenzhen dilansir ABC, Jumat (4/3/2020).

Meski melarang konsumsi daging anjing dan kucing, namun penduduk kota yang berjarak 1.100 kilometer dari Wuhan, tempat pandemi Corona muncul, masih diperbolehkan memakan daging penyu dan kodok.

"Larangan ini juga sebagai respon terhadap desakan dan semangat peradaban," demikian pernyataan itu seperti dikutip kantor berita Reuters.

Pihak berwenang China pada akhir Februari lalu telah menyatakan larangan perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Sejauh ini pemerintah provinsi dan kota telah berusaha menerapkan keputusan tersebut, namun Pemerintah Shenzhen yang paling eksplisit memperluas larangan itu ke hewan peliharaan.

Menurut Liu Jianping dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Shenzhen, unggas, ternak, dan hasil laut sangat banyak tersedia bagi konsumen.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dahging satwa liar lebih bergizi daripada daging unggas dan ternak," kata Liu seperti dikutip media pemerintah Shenzhen Daily.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews