Virus Corona Menyerang Markas PBB di New York

Virus Corona Menyerang Markas PBB di New York

Gedung Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. (Greek Reporter)

New York - Penyebaran virus Corona kini mulai merambah markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Seorang diplomat Filipina positif terpapar virus Covid-19.

"Sampai hari ini, Perwakilan Filipina dalam keadaan terkunci, dan seluruh personnel diperintahkan untuk melakukan karantina sendiri dan menghubungi petugas medis jika mengalami gejala. Kami berasumsi bahwa kami semua telah terinfeksi," kata pelaksana tugas Duta Besar Filipina untuk PBB Kira Azucena melalui pesan yang dilihat Reuters.

Menurut petunjuk daring bagi staf diplomatik PBB, terdapat 12 diplomat Perwakilan Filipina yang berlokasi di 5th Avenue, Midtown Manhattan. Diplomat yang sakit itu mewakili Filipina dalam komite urusan hukum Majelis Umum PBB.

Azucena mengatakan diplomat itu terakhir kali berada di Markas Besar PBB pada Senin (9/3) selama sekitar setengah jam ketika dia belum menunjukkan gejala.

Dia datang dengan gejala seperti flu pada Selasa (10/3) dan mengunjungi dokter.

"Ia mendapat telepon hari ini bahwa dia dinyatakan positif COVID-19," tulis Azucena pada Kamis.

PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kasus tersebut.

Badan dunia yang beranggotakan 193 negara itu mulai menerapkan langkah-langkah pencegahan virus corona di markas besarnya di Manhattan pekan ini.

Konferensi dua minggu tentang hak-hak perempuan dipersingkat menjadi satu hari, beberapa konferensi besar terencana lainnya dibatalkan, sebagian besar pertemuan berskala lebih kecil, misi PBB diminta untuk membatasi jumlah diplomat yang mereka kirim ke pertemuan, dan setidaknya setengah dari beberapa ribu staf PBB yang biasanya bekerja di gedung akan bekerja dari rumah minggu depan.

Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah virus corona sebagai pandemi. Virus yang telah berakibat mematikan bagi sebagian orang, muncul di Kota Wuhan di China akhir tahun lalu dan sejauh ini telah menginfeksi sekitar 125.000 orang dari 118 negara dan wilayah. Menurut penghitungan Reuters, virus itu telah menewaskan 4.700 orang.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews