Kinema Studios Persiapkan Produksi Film Horor Bertaraf Internasional

Kinema Studios Persiapkan Produksi Film Horor Bertaraf Internasional

Kinema Infinite Studio di Batam. (Foto: Kaskus)

Batam - Di tengah lesunya perekonomian akibat merebaknya isu virus Corona, Batam memiliki kesempatan bangkit melalui produksi film bertaraf internasional. 

Hal ini diungkapkan Direktur Nongsa Digital Park, Naradewa. PT Kinema Systrans Multimedia berkesempatan memproduksi film bergenre horor berkualifikasi internasional. 

"Saat ini kami sedang berjuang untuk mendapatkan proyek ini tapi kami terkendala masalah tingginya biaya produksi. Kami di sini terus berusaha untuk mencegah mereka beralih ke Johor atau Singapura jadi kami juga berharap ada dukungan juga dari pemerintah," kata Naradewa, saat dihubungi Batamnews, Selasa (3/3/2020). 

Selain terkendala tingginya biaya produksi seperti biaya KITAS dan lokasi outdoor, proses perizinan di Batam juga dinilai rumit. 

"Mohon pertimbangan untuk pemerintah Batam tentang KITAS, karena di Bandung sudah bisa membebaskan Kitas untuk membuktikan mereka bisa memberikan fasilitas untuk kru luar negeri. Selain itu perizinan juga cukup merepotkan sehingga menghabiskan banyak waktu dan biaya," ujar Naradewa. 

Jika pemerintah tidak segera mengambil sikap untuk mengambil peluang ini. Dikhawatirkan kesempatan ini bisa diambil oleh Singapura dan Malaysia yang lebih memiliki penawaran menarik. 

Negara lainnya sudah mulai memberikan dukungan terhadap industri film seperti insentif pengembalian biaya produksi 15 hingga 20 persen. 

"Kami sudah mengalami beberapa kali kehilangan kesempatan karena tidak ada dukungan dari stakeholder. Dimana sebenarnya banyak hal bisa kita lakukan untuk mendukung industri perfilman ini. Kalau pemerintah bisa memberikan insentif industri pariwisata untuk mendatangkan pariwisata, harusnya pemerintah juga bisa memberikan insentif untuk proyek ini, yang sudah jelas mereka mau datang kesini," tutur dia. 

Jika proyek ini berhasil didapatkan akan mulai dikerjakan Mei 2020 pasca Idul Fitri. Film ini bernilai jutaan dolar yang sebagiannya akan dibelanjakan di Batam, seperti penyewaan kostum, upah figuran, hingga hunian hotel. 

Film ini juga akan menggunakan beberapa set lokasi seperti Infinite Studio dan beberapa daerah ikonik di Batam seperti kawasan Nagoya.

Proyek ini akan memberikan multiplayer effect terhadap ekonomi Batam seperti peningkatan hunian hotel sebagai lokasi tinggal sementara puluhan kru luar negeri dan artis.

Penggunaan transportasi, penjualan makanan dan minuman, pemanfaatan layanan event organizer, persewaan kostum dan figuran dari tenaga lokal. 

"Jika proyek ini berhasil, kemungkinan bisa memberikan kesempatan dengan menyerap 200 - 500 tenaga kerja lokal. Selain itu ini juga akan berdampak panjang terhadap eksistensi nama Batam di mata dunia," ungkap Naradewa. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews