Susul Chevrolet, Datsun Setop Produksi di Indonesia

Susul Chevrolet, Datsun Setop Produksi di Indonesia

Logo Datsun.

Jakarta - Setelah Chevrolet mengumumkan undur diri dari Indonesia, kini giliran Nissan yang dipastikan bakal menghentikan produksi mobil murahnya, Datsun mulai Januari 2020.

Bahkan, hal tersebut telah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Harjanto.

"Datsun Go dan Datsun Go+ akan diberhentikan produksinya per Januari 2020, yang disebabkan karena faktor skala ekonomi," jelas Harjanto dilansir Liputan6.com pekan ini.

Lanjutnya, meskipun akan menghentikan produksi Datsun di Indonesia, Nissan disebutkan akan tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses manufaktur di Indonesia. Namun, pabrikan asal Jepang ini akan memiliki strategi yang berbeda.

"Perubahan strategi yang dilakukan oleh Nissan, yakni dengan melakukan lokalisasi komponen utama yakni mesin new Livina," tambahnya.

Sebagai informasi, memang rencana produksi mesin untuk Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander sudah berhembus kencang beberapa waktu lalu. Pasalnya, mesin yang digunakan oleh dua LMPV tersebut, memang masih diimpor langsung dari Jepang.

Sebelumnya, Nissan sendiri sudah berencana untuk memangkas 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah tersebut lebih besar dua kali lipat dibanding rencana Mei lalu.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi membenarkan keterangan CEO Nissan, Hiroto Saikawa saat press conference minggu lalu.

“Sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di 8 lokasi. Dari FY20-FY21 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang," katanya kepada Liputan6.com.

Saat disinggung dampak program pengurangan pekerja tahap pertama di Indonesia mencapai 830 karyawan, Isao Sekiguchi enggan berkomentar lebih jauh.

"Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," ujarnya singkat.

(*)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews