Berawal dari Iseng, Bisnis Keripik Usus Pemuda Tanjungpinang Ini Laris Manis

Berawal dari Iseng, Bisnis Keripik Usus Pemuda Tanjungpinang Ini Laris Manis

Yoga Pratama Putra .

Limbah ayam seperti usus jangan dianggap sebelah mata, meskipun 'menyembur' aroma tak sedap, ternyata usus ayam menjadi bernilai jika diolah dengan baik.

Berawal dari iseng-iseng mencoba, seorang pemuda di Tanjungpinang meraup penghasilan jutaan rupiah perbulan dari penjualan keripik usus.

Keripik usus hasil olahan tangan Yoga Pratama Putra ternyata cocok di lidah para konsumen. Keripik usus olahannya ternyata berbeda dengan yang lain. Ia meracik keripik usus dengan enam varian rasa.

"Ada enam varian rasa, pertama rasa BBQ, balado, rumput laut, sambal dower, sapi lada hitam dan ayang panggang," kata pemuda berusia 26 tahun itu, Rabu (14/8/2019).

 

 

Rasanya pun sangat enak dan gurih. Selain itu, keripik dengan nama Kripsus_Mbu juga dikemas dengan desain tak kalah menarik dengan produk camilan industri lainnya.

"Selain rasa, bagi saya yang paling itu kemasan, sebab pertama dilihat itu kemasannya,"  sebutnya.

Yoga menceritakan, awalnya dirinya hanya iseng-iseng uji coba meracik bumbu keripik usus yang ia beli di warung untuk dikonsumsi sendiri. Tapi setelah dicoba, ternyata rasanya enak dan ia berniat untuk memasarkan produknya itu.

"Kan kalau di warung itu hanya satu rasa, enak juga saya pikir, langsung terlintas di benak saya untuk mejadikan peluang usaha," ujarnya.

Ia melanjutkan, keripik ususnya itu tak hanya diminati oleh masyarakat di Tanjungpinang saja, tapi ada beberapa pemintaan di luar ibu kota Provinsi Kepulauan Riau yang tertarik untuk membeli.

"Saya kan promosi lewat media sosial, banyak juga mau beli, kalau jumlahnya banyak ya saya kirim, untuk saat ini saya fokus permintaan teman-teman saja dulu," katanya.

Ia menuturkan, pada tahap awal ia merintis usahanya, dalam satu hari keripik ususnya itu berhasil terjual sebanyak 100 bungkus. Ia memasarkan keripik usus itu dengan harga Rp 10.000 ribu perbungkus.

"Alhamdulillah bisa membantu para ibuk-ibuk perajin keripik usus, untuk saat ini saya ambil dari mereka," ungkapnya.

Berkat inovasi pemuda yang menyandang gelar sarjana hukum itu, kini para kaum milenial bisa mendapat penghasilan sendiri dengan cara berjualan di setiap sekolah-sekolah.

"Saya kaget juga adik-adik ini sering beli dengan jumlah banyak, setelah saya tahu dan saya memberikan harga khusus untuk mereka, lumayan bisa membantu mereka," tegasnya.

Nama Kripsus_Mbu juga memiliki makna sendiri. katanya, Mbu itu merupakan panggilan manja ia kepada istrinya waktu masih pacaran.

"Kan istri saya tinggal di Potong Lembu, jadi dulu saya panggil ia mbu, jadi saya bikin aja nama itu," katanya.

(afriadi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews