Perpustakaan BP Batam, Rujukan Kaum Milenial di Era Digital
Batam - Berkembangnya teknologi di era digital, ternyata tak mengurangi minat kaum milenial untuk mengunjungi perpustakaan. Di Batam, perpustakaan yang dikelola oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam tetap menjadi rujukan.
Perpustakaan ini berada di Gedung B, Pusat Teknologi Informasi Badan Pengusahaan Batam dan telah beroperasi sejak 10 tahun lalu. Tak hanya melayani karyawan BP Batam, masyarakat umum juga bisa mengakses koleksi ribuan buku di sini.
Petugas Perpustakaan BP Batam, Abdul Rozak mengatakan pengunjung perpustakaan selalu meningkat secara signifikan setiap tahunnya.
Untuk tahun ini saja, ada peningkatan pengunjung sebsar 483 orang dibanding tahun lalu dan hingga pertengahan 2019, jumlah pengunjung Perpustakaan BP Batam mencapai 4.153 orang.
"Dulu dalam sebulan 150 sampai 200 pengunjung saja, sekarang bisa sampai 500 lebih. Kalau biasa, per hari bisa 20-30 pengunjung tapi kadang ada hari ramainya juga setiap Senin, Kamis dan Jumat," kata Rozak, Rabu (3/7/2019).
Saat ini pengunjung Perpustakaan BP Batam didominasi oleh kalangan mahasiswa dan pelajar. Perpustakaan ini sendiri buka mulai Senin hingga Jumat dari pukul 07.30 - 17.00 WIB.
"Kalau lagi ramai mahasiswa susun skripsi di sini bisa sampai 7 kelompok, Orang yang mau masuk kerja cari buku psikotest, ada juga calon mahasiswa yang cari referensi pilihan jurusan di sini. Selain dari umum, bahkan ada juga sekolah yang mengadakan kunjungan ke perpustakaan," ujarnya.
Perpustakaan BP Batam menjadi pilihan masyarakat Batam karena memiliki referensi yang cukup lengkap. Sedikitnya ada 10.500 judul buku yang menjadi koleksi Perpustakaan BP Batam, dari berbagai disiplin ilmu, baik kesehatan, agama, fisika, hukum, maupun ekonomi dan pembangunan.
"Sumber buku di sini dari pengadaan, Tiap tahun kita anggarkan Rp 100 juta untuk buku baru. Begitu anggaran cair langsung kami eksekusi. Karena walaupun sekarang sudah dunia digital, tapi ketika mengerjakan tugas seperti mahasiswa dan pelajar ini kan mereka juga butuh fisiknya, tak bisa semua digital," ungkapnya.
Selain referensi buku yang cukup lengkap, fasilitas yang nyaman di perpustakaan ternyata juga menjadi penunjang peningkatan minat pengunjung untuk datang, bahkan untuk membuat kartu keanggotaannya saja hanya membutuhkan waktu 5 menit.
Abdul Rozak menata koleksi pustaka di Perpustakaan BP Batam.
Namun tentunya dengan fasilitas yang diberikan, petugas Perpustakaan BP Batam tetap menerapkan aturan yang tegas terhadap para pengunjung. Bagi pengunjung yang telat mengembalikan buku, bukan denda uang yang dijadikan sanksi tapi lebih kepada hukuman yang mampu memberikan pendidikan bagi pengunjungnya.
"Biar punya rasa tanggung jawab, tiap telat balikin buku, kalau sehari dua hari, suruh baca Pancasila, seminggu baca undang-undang, lebih dari itu disuruh ngaji kalau yang bisa ngaji terutama bagi yang muslim. Kami dendanya di sini tidak berupa uang tapi lebih mendidik," ucapnya.
Sayangnya walaupun jumlah pengunjung terus meningkat setiap tahunnya, Rozak mengatakan minat baca masyarakat Batam masih jauh lebih rendah dibandingkan kota lain. Padahal fasilutas perpustakaan baik dari referensi buku hingga ruang baca terus ditingkatkan untuk menarik minat baca masyarakat.
"Sebenarnya jika dibandingkan Pekanbaru, minat baca masyarakat Batam jauh lebih rendah. Mereka membutuhkan perpustakaan ketika mereka mendapat tugas, atau pengerjaan skripsi aja, seperti anak SMA yang mendapat tugas cerpen dan lainnya, baru mereka ramai-ramai ke sini. Padahal sangat disayangkan, buku-buku yang ada di sini tidak dimanfaatkan," tuturnya.
Riana, mahasiswa Politeknik Negeri Batam, mengaku cukup sering berkunjung ke Perpustakaan BP Batam, selain tempatnya yang nyaman, suasananya juga cukup mendukung untuk mengerjakan tugas dan membaca.
"Baru kemarin saya ada pinjam buku juga, buku umum. Saya ke sininya cukup sering, tergantung jam kosong di kuliahnya kalau ada kosong ke sini. Di sini enak dan nyaman aja tempatnya juga cocok untuk buat tugas. Tapi lebih bagus lagi kalau referensi bukunya ditambah," ujarnya.
Laras, pengunjung lainnya juga mengatakan hal yang sama. Dia memilih membaca di Perpustakaan BP Batam karena suasananya lebih tenang dibandingkan perpustakaan di kampusnya. Dia bahkan rela menghabiskan waktu seharian di Perpus hanya untuk membaca ketika jam kosong di Kampus.
"Untuk akhir-akhir ini sering ke sini, karena di kampus ramai jadi cari tempat sepi, Tempat nyaman, fasilitas lengkap, referensi bukunya lengkap, kalau bisa tambah lagi sesuai jurusan yang ada di Batam," harapnya.
Untuk tahun ini, selain dari pengadaan, Perpustakaan BP Batam, juga tengah mengusulkan 1.000 judul untuk penambahan referensi. Petugas perpustakaan berharap usulan ini diterima pemerintah, agar jumlah koleksi buku di Perpustakaan BP Batam, lebih lengkap.
(das)
Komentar Via Facebook :