Agar Tak Salah Tafsir, Kemenpar Segera Terbitkan Pedoman Wisata Halal dan Religi

Agar Tak Salah Tafsir, Kemenpar Segera Terbitkan Pedoman Wisata Halal dan Religi

Pejabat Kemenpar Lokot Ahmad Enda bersama Kadis Pariwisata Kepri Buralimar berfoto usai workshop.

Batam - Beberapa waktu belakangan publik dihebohkan dengan informasi di media sosial mengenai adanya lokasi wisata pantai ataupun gunung yang membagi tempat pengunjung bagi laki-laki dan perempuan. Pro dan kontra merebak di publik.

Tak sedikit orang mengaitkan hal tersebut dengan konsep wisata halal yang kini sedang tren. Namun, pemahaman konsep wisata halal ini tak banyak orang memahami.

Kementerian Pariwisata akhirnya angkat bicara. Instansi itu mengakui terjadi perbedaan pendapat di tingkat lapangan.

Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Wilayah Barat Lokot Ahmad Enda mengatakan konsep wisata halal tersebut adalah destinasi yang menawarkan fasilitas halal dan baik. Halal yang dimaksud adalah destinasi itu menciptakan pelayanan publik yang ramah terdahap pengunjung seperti adanya fasilitas ibadah dan lainnya. 

"Seperti lingkungan bersih, adanya air bersih dan lainnya," kata dia dalam workshop rencana aksi pengembangan pariwisata halal regional I area II Provinsi Kepri berlangsung di Aston Hotel, Batam pada Kamis (27/6/2019).. 

Sedagkan wisata religi lebih kepada menyinggung persoalan agama seperti objek wisata masjid, gereja, vihara, dan lainnya. 

"Sudah banyak wisata halal, yang ramah untuk muslim maupun nonmuslim," katanya. 

Menyinggung acara workshop, Lokot mengatakan, target kegiatan ini untuk memastikan bahwa program yang terkait dengan pengembangan wisata halal sesuai dengan program dari pemerintah pusat. 

"Makanya kita tidak hanya undang dinas pariwisata tetapi juga pegiat pariwisata," ujar Lokot kepada Batamnews.co.id.

Ia menjelaskan, setelah dilaksanakannya workshop wisata halal setelah ini pemerintah pusat akan mengeluarkan pedoman penyelenggara wisata halal. 

"Itu sudah dibahas di tingkat pemerintah pusat, jadi konsep wisata halal itu sama antara pusat dan daerah," kata dia. 

Acara tersebut juga dihadiri Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan lainnya. 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews