Pembunuhan Sadis SPG BCS Mall

Benarkah Orang yang Dikenal Dwi Terlibat Pembunuhan Gadis Cantik Itu? Ini Analisisnya

Benarkah Orang yang Dikenal Dwi Terlibat Pembunuhan Gadis Cantik Itu? Ini Analisisnya

Dwiwana Juli Anggi (kiri) semasa hidup.

Dugaan perkosaan disertai pembunuhan terhadap Dwiwana Juli Anggi (17), diduga banyak kejanggalan. Pihak kepolisian menilai, Dwi bukan korban perkosaan. Ia merupakan korban pembunuhan murni.

Hingga kini motifnya belum terungkap. Benarkah pelaku masih ada kaitan dengan orang dekat atau orang yang dikenal Dwi ataukah Dwi adalah korban percobaan permerkosaan?

Rabu 24 Juni 2015 pukul 09.00 WIB, seorang pegawai Telkom terkejut melihat sesosok mayat gadis muda di Bukit Dangas, Kelurahan Patam Lestari, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau. 

Warga Batam gempar. Identitas mayat dalam waktu singkat terungkap. Wanita tersebut tak lain adalah Dwiwana Juli Anggi. 

Dwi berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di BCS Mall. Ia baru bekerja selama sekitar sebulan. 

Saat ditemukan, gadis muda yang masih berusia 17 tahun itu tewas mengenaskan dengan luka tusuk senjata tajam di bagian leher. Ada satu luka tusukan lebih yang menembus leher hingga ke tenggorokan. Satu lagi luka sayat.

  

Petugas memasang garis polisi di lokasi pembunuhan Dwiwana Juli Anggi.

Dapat dipastikan, luka tersebut yang membuat Dwi meregang nyawa. Dwi pada saat itu ditemukan terkapar di dalam semak belukar. Kondisinya setengah telanjang. Dari perut ke bawah tak lagi ditutupi pakaian sehelai benang pun. 

Posisi tubuh Dwi telentang. Kedua kaki terlipat ke belakang. Tangannya satu terlipat dan menutupi wajah, sedangkan satu lagi terkulai. 

Saat itu sweater merah tersingkap hingga ke dada. Celana dalamnya tersangkut di pergelangan kaki. Sedangkan celana lejing yang ia gunakan ditemukan di pinggir Jalan Palapa tersebut. 

Penemuan itu hanya beberapa meter dari jalan aspal. Tak jauh dari sana terdapat pos petugas Ditpam BP Batam. Jalan itu memang jarang dilewati, kendati jalan itu juga jalan menuju kompleks Perumahan Otorita Batam.

Pagi itu, sebelum ditemukan tewas, Dwi pergi mengantar adik sepupunya yang bekerja di swalayan BCS Mall. Menurut Emi, kakak sepupu Dwi, Dwi berangkat pukul 07.30 WIB. 

“Terakhir ketemu dia pas sahur. Setelah itu dia pergi mengantar Ayu kerja,” ujar Emi, beberapa saat setelah Dwi ditemukan menjadi mayat.

 

Petugas melakuka olah KTP di lokasi penemuan mayat Dwiwana Juli Anggi di Bukit Dangas. 

Saat Dwi ditemukan hanya berselang beberapa jam setelah ia mengantar Ayu ke BCS Mall. Artinya, Dwi belum lama dihabisi.  

Faktanya, saat divisum tubuh Dwi masih hangat atau segar. Begitu juga mesin sepeda motor Honda Scoopy juga terasa masih panas. 

Polisi lalu bergerak. Diantaranya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) digelar. Sejumlah petunjuk dikumpulkan. 

Termasuk barang bukti yang tertinggal. Namun polisi tak menemukan senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi Dwi.

Di hari ketiga ini, pihak kepolisian tak henti-hentinya menelusuri kasus tersebut. Polisi masih melakukan pengumpulan petunjuk, barang bukti, serta keterangan dari saksi. 

Terakhir saat olah TKP bersama petugas Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Medan, penyidik menemukan jejak ban karet serta rekaman CCTV yang menjadi petunjuk pengungkapan kasus tersebut.

Lantas apa perkiraan motif dari pembunuhan tersebut?

 

Petugas kepolisian melihat sepeda motor yang ditemukan di pinggir jalan.

Motif perampokan dalam kasus ini tentu saja sangat tipis. Hal itu melihat dari barang berharga milik Dwi seperti handphone, tak disentuh pelaku.

Sedangkan kemungkinan Dwi menjadi korban kecelakaan juga tak masuk akal, terutama dilihat dari luka yang dialami. Semua terbantahkan.

Satu-satunya dugaan yang sangat kuat tentu saja Dwi adalah korban pembunuhan namum motif sesungguhnya belum terungkap. Lantas siapa yang menghabisi? Kenapa bisa setega itu? 

Skenario pelaku menghabisi korbannya cukup rumit. Pelaku menelanjangi Dwi. Selain itu gadis berkulit putih itu juga dihabisi dengan senjata tajam di tempat yang sangat mematikan. Leher.

Benarkhan pelaku orang yang dikenali Dwi? Ataukan orang yang sengaja ingin menghabisinya?

 

Lokasi penemuan sepeda motor yang dikendarai Dwiwana Juli Anggi di Bukit Dangas, Sekupang, Batam.

Semua kemungkinan itu bisa saja terjadi. Namun melihat dari pola luka yang dialami Dwi, kemungkinan pelaku orang yang dikenal cukup kuat.

Pasalnya luka di leher sangat mematikan. Pelaku memastikan Dwi segera tewas sebelum ditemukan orang lain dan bercerita.

Polisi saat ini telah memeriksa 10 orang saksi lebih. Mulai dari orang yang pertama kali menemukan Dwi hingga keluarga Dwi serta orang terdekatnya.

Selain itu polisi juga telah mengantongi sejumlah petunjuk yang mengarah kepada pelaku utama. Diantara CCTV serta jejak ban karet. Petunjuk itu dikumpulkan dari lokasi dan CCTV dari tempat lain.

Namun polisi belum dapat mengungkap siapa pelaku. Minimnya saksi mata serta alat bukti menjadi salah satu alasan polisi cukup lama membongkar kasus tersebut.

Polisi seharusnya lebih mendalami kasus ini ke permasalahan personal Dwi. Apalagi jarak waktu antara Dwi mengantar Ayu, adik sepupunya bekerja, dengan waktu penemuan sangat tipis.

Lokasi semak tempat ditemukannya jasad Dwiwana Juli Anggi.

Menurut Emi, kakak sepupu Dwi, adiknya tersebut mengantar Ayu sekitar pukul 07.30 WIB. Sementara Dwi ditemukan menjadi mayat pada pukul 09.00 WIB.

Tentu saja Dwi mengantar Ayu membutuhkan waktu yang tak sedikit. Ada spare waktu sekitar satu setengah jam.

Setidaknya Dwi membutuhkan waktu satu jam pulang pergi mengantar Ayu, atau paling cepat setengah jam.

Lantas pelaku bisa demikian cepat menghabisi Dwi? Apalagi jalan di lokasi ditemukan Dwi merupakan jalan umum yang biasa dilalui manusia maupun kendaraan. Tentu banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi terhadap Dwi.

Ataukah pelaku sudah mengincar Dwi karena korban hampir setiap hari mengantar Ayu bekerja. Tentu saja kebiasaan Dwi ini menjadi perhitungan pelaku. Apalagi bila pelaku sudah berencana menghabisi Dwi dengan motifnya.

Sayangnya pihak keluarga Dwi enggan terbuka kepada media. Beberapa kali ditemui ke rumahnya, baik Ayu maupun Emi tak mau ditemui. 

Semoga polisi cepat mengungkap kasus tragis ini!

 

Penulis adalah Editor Batamnews Erick

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews