20 Tim Berlaga di Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Kota Batam

20 Tim Berlaga di Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Kota Batam

Ajang lomba TTG tingkat Kota Batam di Mal Botania 2.

Batam - Sebanyak 20 tim mengikuti Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kota Batam di Mall Botania 2, Rabu (12/6/2019). Setiap tim tersebut terdiri dari 3 orang atau lebih.

Penyelenggara acara, Zul Arif mengatakan ada dua kategori yang dilombakan, untuk umum dan pelajar. Ia menyebutkan TTG tahun ini diikuti 15 peserta dari kategori pelajar dan 5 peserta dari kategori umum.

"Mereka akan memperebutkan menjadi pemenang dengan total hadiah Rp 40 juta," ujar Zul.

Selain mendapatkan hadiah, para peserta yang menjadi juara akan dilombakan lagi di tingkat provinsi dan setelah itu menuju TTG nasional.

"Batam pernah masuk tiga besar nasional," katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Kepulauan Riau, Sardison dalam sambutannya mengatakan Kepri selalu masuk menjadi pemenang, minimal mendapat juara harapan 3.

"Artinya secara nasional TTG Kepri diperhitungkan," ujarnya.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar TTG Kabupaten/Kota dapat seleksi dari awal dengan standard yang telah disiapkan agar obyektivitas juga semakin tinggi.

Sardison juga menekankan agar peserta yang telah memenangkan lomba agar tetap melanjutkan hasil temuannya. Sehingga tidak berhenti sampai disitu saja.

"Kan ada asosiasi di bidang usaha dan perdagangan, sehingga dimungkinkan adanya lembaga perbankan, ada produk-produk yang diciptakan dimungkinkan permodalannya, itu keinginan kita," jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Hasyima mengatakan jika tahun lalu peserta TTG ada belasan, dan tahun ini ada 20 tim yang ikut serta.

"Artinya ada peningkatan, tahun depan akan kita sosialisasikan lagi supaya semakin bertambah," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Berbagai teknologi baru yang ikut TTG tingkat Kota Batam ini, diantaranya alat penghisap minyak rem elektrik, alat terapi wicara dan pemotong rumput tenaga surya.

Serta ada juga RT/RW composer tea, untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan penggunaan pestisida yang dapat merusak lingkungan dalam jangka panjang.

(ret)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews