Mengenal Kartunis Selandia Baru yang Membuat Ilustrasi Burung Kiwi Menangis

Mengenal Kartunis Selandia Baru yang Membuat Ilustrasi Burung Kiwi Menangis

Burung Kiwi menangis karya Shaun Yeo yang menandakan Selandia Baru sedang berduka. (dok.Instagram @yeo_cartoons)

Jakarta - Dunia sedang berduka atas insiden penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood Avenue, di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat, 15 Maret 2019. Banyak orang dari seluruh dunia menyatakan ungkapan belasungkawa.

Melalui Instagram misalnya, banyak yang mengungkapkan rasa duka dan simpati dengan mengunggah ilustrasi gambar Burung Kiwi yang menangis. Seperti diketahui, Burung Kiwi merupakan simbol binatang endemik di Selandia Baru dan menjadi simbol nasional. Gambar atau ilustrasi burung tersebut kemudian menjadi viral di dunia maya.

Ilustrasi burung kiwi sedang menangis banyak digunakan untuk mengucapkan belasungkawa sekaligus memberi dukungan untuk melawan terorisme dam kekerasan. Lalu siapa yang membuat gambar atau ilustrasi hitam putih dari burung kiwi tersebut? Dia adalah lkartunis Selandia Baru, Shaun Yeo.

Dilansir dari laman ‘Shaun Yeo wixsite’, Yeo lahir dan besar di Southlander. Ia mulai membuat kartun sejak di bangku SMA. Pada 1991, ia mulai berkolaborasi dengan Angus Low untuk membuat serial kartun mingguan Phatman, yang diterbitkan di The Southland Times.

Yeo kemudian diangkat menjadi karyawan di The Times dan sempat bekerja di bagian iklan dan marketing sebelum kemudian menjadi Editorial Artist pada 2010. Yeo kemudian bergabung dengan Fairfax Editorial Services setahun kemudian, dan bertugas membuat ilustrasi, kartun dan karikatur untuk semua grup media tersebut, baik di surat kabar maupun majalah.

Di tahun itu juga, ia menciptakan A Splotch of Ink, sebuah kartun pantomim yang terbit tiap Sabtu di The Southland Times and berlangsung selama empat tahun. Pada 2013, Yeo menjadi kartunis bidang politik, lalu pada 2016 mulai membuat karikatur untuk Dominican Post.

Shaun Yeo juga pernah membuat ilustrasi dan cerita untuk buku anak-anak. Yeo pernah menjadi finalis di ajang 2009 Qantas Media Awards dalam katgori Best Art.

Pada 2017, pria asal Selandia Baru ini terpilih sebagai Cartoonist of the Year di Canon Media Awards. Di tahun ini, Shaun Yeo menjadi finalis di ajang Voyager Media Awards untuk kategori Best Artwork/Graphics and Cartoonist of the Year.

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews