Bocah Tewas Terbakar, Warga Sempat Tolak Makamkan karena Soal Orangtua

Bocah Tewas Terbakar, Warga Sempat Tolak Makamkan karena Soal Orangtua

Ilustrasi

Jakarta - Ramadan, bocah berusia 9 tahun di Kelurahan Labalawa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, sengsara ketika hidup, begitu pula ketika meninggal dunia.

Semasa hidup, ia ditinggalkan oleh kedua orangtuanya hanya bersama sang kakak yang juga masih kecil.

Ramadan lantas meninggal dunia karena kebakaran. Setelahnya, warga kampung tak mau mengurusi maupun memakamkan jasad bocah tersebut, gara-gara kesal terhadap ayah Ramadan yang membawa lari sepeda motor tetangga.

Bocah tersebut tewas di dalam rumahnya yang hebat terbakar pada hari Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 01.00 WITA.

Ramadan yang hanya tidur bersama sang kakak, Risno (16), terjebak dan tak bisa keluar rumah karena terhalang si jago merah.

”Mereka sebenarnya tinggal bersama nenek. Tapi saat kejadian, nenek mereka sedang berada di rumah sanak keluarnya di luar daerah,” kata Kapolres Baubau Ajun Komisaris Besar Hadi Winarno dalam keterangan tertulis yang didapat Suara.com, Selasa (12/3/2019).

Saat kebakaran, sang kakak berupaya menyelamatkan diri bersama Ramadan. Namun, sang adik tak terselamatkan karena tidak berani untuk menerobos api untuk keluar dari pintu belakang.

Hadi menjelaskan, ayah dan ibu kedua bocah tersebut telah lama pergi. Sang ayah pergi setelah meminjam sepeda motor tetangga dan tak dikembalikan. Sementara si ibu tak tahu di mana rimbanya.

Aparat kepolisian baru bisa mengevakuasi jenazah Ramadan pada hari Minggu (3/3), setelah api benar-benar padam.

Namun, kala itu, tak ada warga yang mau mengurus jenazah ataupun memakamkan bocah tersebut.

“Ayahnya ada utang dengan orang kampung. Dia juga meminjam motor tetangga tapi tak dikembalikan. Warga kesal sehingga tak mau mengurusi jenazah Ramadan,” tutur Hadi.

Aparat kepolisian Baubau, melalui Kapolsek Murhum Ipda Marvi Oksiriana Cakti lantas menemui warga dan memberi pengertian.

“Bocah itu tak ada sangkutpautnya dengan kelakuan orangtuanya. Apalagi dia korban kebakaran. Setelah diberi penjelasan, akhirnya warga mau mengebumikan jenazah Ramadan, hari itu juga,” tutur Marvi.

(pkd)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews