Ingin Turing Minggu Ini? Jangan Lupa Persiapannya

Ingin Turing Minggu Ini? Jangan Lupa Persiapannya

Ilustrasi

Jakarta - Banyak hal bisa dilakukan pada liburan 'kejepit' minggu ini, salah satunya adalah turing. Beberapa jalanan di luar Jakarta pun nampaknya sudah mulai padat mobil atau motor yang iring-iringan.

Tapi jangan lupa tentang kiat-kiat melakukan turing ya, detikers. Hal itu agar perjalanan tetap menyenangkan meskipun dilakukan sendiri sebagaimana dikatakan M. Joel D. Mastana dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) beberapa waktu lali.

"Turing itu pertama bisa sendiri atau berkelompok, kalau sendiri tentunya secara budget harus dihitung secara matang. Kalau dengan kelompok yang perlu dilertimbangkan adalah tata cara mengemudi berkelompok. Karena sendiri dan ramai-ramai kan beda," ujar pria yang akrab disapa Joel ini.

"Lalu saat dalam perjalanan, kalau tidak dibuat tata cara atau standarisasi yang tepat akan ada miss communication. Contohnya kita harus putuskan dahulu apakah mau bayar BBM bareng-bareng atau sendiri-sendiri. Itu saja ada plus dan minusnya, kalau langsung bareng tentunya lebih cepat," lanjut dia.

Selanjutnya, hal yang perlu diperhatikan juga adalah kondisi fisik. Istirahat cukup sebelum keberangkatan dan selama perjalanan jika memakan waktu beberapa hari menjadi kebutuhan penting untuk tubuh.

"Kemudian dalam perjalanan ini juga harus direncanakan dengan tepat. Contohnya saya mau ke jakarta-larantuka yang memakan waktu 10 hari. Berarti membutuhkan stamina yang cukup, maka sebelumnya harus sehat, tidur cukup, dan motor pastinya juga harus sehat," tambah Joel.

Lanjut dalam kesiapan motor, yang perlu diingat adalah memerhatikan kondisi minyak rem, membawa cadangan busi, bohlam, dan alat untuk tambal tubeless. "Untuk motor perhatikan minyak rem, bawa cadangan busi, bohlam, dan alat untuk tambal tubeless, yang spesifik seperti ini perlu dipertimbangkan," kata Joel.

Setelah kondisi tubuh dan motor siap saatnya menyiapkan perlengkapan riding mulai dari pakai hingga aparel lainnya yang menunjang keamanan dan kenyamanan. Untuk pakaian usahakan bawa yang mudah dikeringkan sehingga tidak perlu membawa banyak pakaian yang mana di sela perjalanan bisa cepat dicuci dan dikeringkan.

"Setelah motor dan badan siap, adalah menyiapkan perlengkapan pakaian. Saya pernah perjalanan 2 minggu saya hanya bawa pakaian secukupnya, jadi bahan pakaian juga harus yang quick dry atau cepat kering," kenang Joel.

"Manajemen bawaan itu penting, jadi saya sebelum berangkat, taruh jas hujan selalu di box sebelah kiri, karena kita berhenti pasti sebelah kiri. Pakaian lainnya di box sebelah kanan. Jadi ada manajemennya supaya gak ribet," jelas Joel.

Untuk perjalan di Indonesia yang beriklim tropis usahakan menggunakan pakaian yang sirkulasi udaranya bagus. Udara yang ada di dalam pakaian bisa keluar dan udara dari luar bisa masuk tanpa menyebabkan masuk angin.

"Indonesia iklimnya tropis dari sabang sampai merauke tentunya kita juga harus pakai perlengkapan berkendara yang mesh artinya udara di dalam bisa keluar, dan udara dari luar bisa masuk ke dalam tapi tidak menimbulkan masuk angin," tutur Joel.

Terakhir, Joel mengingatkan untuk melakukan perjalan pada siang hari. Hal ini untuk menghindari kelahan pada malam hari serta resiko minimnya jarak pandang dan cahay dalam berkendara.

"Usahakan lakukan perjalanan siang hari. Kalau saya sendiri standarnya sebelum maghrib harus masuk hotel, tiap 2 jam harus berhenti. Karena data statistik menyebutkan bahwa 70 hingga 80 persen setelah dua jam berkendara stamina menurun," tutupnya. 

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews