Klenteng Tertua di Batam Mulai Bersolek Menyambut Imlek

Klenteng Tertua di Batam Mulai Bersolek Menyambut Imlek

Sejumlah jemaat memanjakan doa di dalam Klenteng Tua Pek Kong, Windsor, Kota Batam. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

Batam - Perayaan Imlek tinggal sepekan lagi. Sejumlah kawasan di Batam, termasuk rumah ibadah klenteng atau vihara mulai bersolek menyambut datangnya Tahun Babi Tanah.

Salah klenteng yang sudah terlihat berhias adalah Klenteng Tua Pek Kong. Sejumlah ornamen dan lampion merah menyala menghiasi setiap sudut klenteng tertua di Batam yang terletak di kawasan Windsor, Kecamatan Lubuk Baja.

Klenteng Pek Kong sudah berdiri sejak tahun 1986, dan berada satu kawasan dengan Vihara Budhi Bhakti. Klenteng ini menjadi ikon religi bagi umat Budha di Kota Batam.

Ratusan dupa besar atau biasa disebut Hio tampak berjajar di depan klenteng. Andri alias Ahou pengurus klenteng tua tersebut mengatakan pemandangan seperti ini hanya bisa ditemukan saat Imlek saja. 

“Untuk jumlah banyak hanya ada saat perayaan imlek saja, tapi kalau untuk jumlah sedikit setiap ibadah ada,” kata Ahou, Selasa (29/1/2019).

Puluhan jemaat tampak bergotong royong menghias klenteng. Ada yang memasang hiasan, menyiapkan pembakaran, menata sajian untuk Dewa-Dewi dan persiapan lainnya. 

Warga melintas di dalam Klenteng Tua Pek Kong, Batam yang dipenuhi pernak-pernik Imlek. (Foto: Johannes Saragih/batamnews)

Seluruh jemaat mulai tampak sibuk sejak kemarin untuk  menyiapkan ibadah ini, karena malam harinya mereka akan melakukan Ibadah Penutupan Akhir Tahun Lunar.

Adanya kerjasama antar jemaat Tionghoa di klenteng dan vihara yang terletak di daerah Windsor ini diakui Ahou. Dia mengatakan bahkan hampir keseluruhan persiapan Imlek merupakan sumbangan dari jemaat untuk persembahan kepada Dewa-Dewi.

“Kalau dari kami paling hanya menyediakan satu set saja, Sedangkan yang dalam jumlah banyak seperti lilin dan hiasan, itu dari tamu,” katanya.

Kemeriahan Imlek sekilas masih tampak sama seperti tahun sebelumnya. Namun Ahou mengatakan tahun ini ada yang sedikit berbeda dengan tidak diadakannya penyalaan kembang api.

“Kami tahun ini tidak menyalakan kembang api karena menghormati korban-korban bencana alam. Namun kami akan tetap berusaha menghadirkan kemeriahan imlek,” ujarnya.

Kemeriahan Imlek akan terus dihadirkan klenteng tua ini hingga 12 Februari 2019. Karena Ibadah Imlek sendiri akan dilakukan dalam tiga tahap. 

Pertama Ibadah Penutupan Tahun, kedua Penyambutan hari raya Imlek 2570. dan tanggal 12 April 2019 sembahyang langit bagi etnis Hok Kien.

Untuk Klenteng Pek Kong memang hanya akan fokus pada ibadah saja tahun ini, sebagai bentuk rasa duka dari banyaknya musibah yang terjadi dalam negeri. Namun untuk atraksi Barongsai akan tetap dihadirkan sebagai simbol Imlek.

(das)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews