Lelaki Mesum dan Tunawisma Resahkan Pengguna JPO Mukakuning

Lelaki Mesum dan Tunawisma Resahkan Pengguna JPO Mukakuning

Warga melintas di JPO Mukakuning. Terlihat ada tunawisma sedang terlelap di jembatan tersebut.

Batam - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Mukakuning kondisinya memprihatinkan. Selain minim penerangan, jembatan itu kini juga 'beralih fungsi'.

Dalam beberapa waktu terakhir, kenyamanan para pengguna JPO itu mulai terusik. Jembatan itu kotor dan minim penerangan.

Selain itu, jembatan tersebut juga dimanfaatkan untuk hal lain seperti tempat tidur para tunawisma, dan untuk melakukan hal tidak senonoh. Kondisi ini terjadi saat sore menjelang malam.

Anggi, salah satu warga Kelurahan Mukakuning mengatakan kemarin sore dirinya hampir tidak bisa pulang karena mendapati seorang laki-laki mesum di atas jembatan. 

“Kemarin jam setengah 6 sore saya hampir tidak bisa pulang karena takut di jembatan ada orang mengeluarkan alat vitalnya sambil melihat perempuan yang lewat. Sempat bingung mau lewat mana karena saya sendiri takut lewat jalan raya yang ramai,” kata kepada batamnews.co.id.

Bagi Anggi, kejadian itu bukan yang pertama, melainkan sudah berulang kali. Lelaki mesum hanya berperilaku eksibisionis terhadap perempuan dan takut jika dilihat oleh laki-laki. 

Warga lain, Mitha yang merupakan pekerja di salah satu perusahaan kawasan industri Mukakuning punya pengalaman lain saat menyeberang di JPO itu. Di kala pagi saat masuk shift pertama, dirinya sering mendapati para tunawisma tidur berjejer di jembatan penyeberangan.

“Setiap saya pulang selesai shift malam atau berangkat tiap jatah shift pagi pasti sering melihat banyak orang tidur di sepanjang jembatan. Itu kadang bikin saya takut,” ujarnya.

Mitha dan Anggi memiliki harapan yang sama. Mereka ingin pemerintah menertibkan sekaligus merawat JPO Mukakuning untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Menurut keduanya, sejauh ini belum ada tindakan dari pihak berwenang menyikapi hal tersebut. Banyaknya tunawisma dan tindak pelecehan seksual terhadap perempuan pengguna JPO diyakini karena minim pengawasan.

Seperti diketahui, JPO Mukakuning menjadi satu-satunya akses menyeberang jalan di kawasan itu. Jembatan itu efektif digunakan sejak 2012 lalu dengan tujuan meminimalisir kecelakaan terhadap pejalan kaki.

(das)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews