"Invasi" Serangga di Makkah Pertanda Musim Dingin, Bukan Tanda Kiamat

"Invasi" Serangga di Makkah Pertanda Musim Dingin, Bukan Tanda Kiamat

Foto : Istimewa

Jakarta - Berbagai spekulasi bermunculan soal invasi jutaan jangkrik dan belalang di Masjidil Haram, paling banyak soal ramalan hari akhir, pertanda kiamat. Namun warga setempat memastikan bahwa itu hanya fenomena yang terjadi setiap tahunnya, bukan yang lain.

Salah satu pesan yang ramai tersebar di WhatsApp berbunyi demikian:

"Katanya cengkerik hitam dalam hadits dan Quran, Nabi Muhammad SAW dah beritahu kota Makkah akan diserang serangga & dukon sebelum keluar Imam Mahdi dan Dajjal mata satu. Matanya tutup sebelah kanan."

Cengkerik adalah bahasa Malaysia untuk jangkrik. Di Twitter juga banyak netizen Malaysia mengatakan bahwa invasi serangga di Masjidil Haram adalah tanda kiamat.

Namun menurut warga Indonesia yang tinggal di Makkah, invasi serangga itu biasa terjadi setiap tahunnya di Masjidil Haram. Kedatangan jangkrik dan belalang tandanya udara mulai dingin.

"Itu bukan hoaks, tapi setiap tahun ada, setiap musim dingin. Kadang jangkrik, belalang, hewan lain. Bukan karena ada apa, tanda musim dingin, jangan percaya omongan orang," kata Ahmad Fauzi yang lama tinggal di Makkah.

Warga Indonesia lainnya yang rutin ke Makkah, Saev Anwar, juga mengatakan fenomena ini terjadi setiap tahun. Namun memang dia mengakui, kali ini jumlahnya lebih banyak. 

"Saya pikir, yaa, biasanya juga begitu kalau lagi musim dingin, serangga pasti nongol dari saluran pembuangan air. Nanti juga habis," kata Saev.

"Biasanya sedikit. Ini mah banyak banget, mungkin lagi musimnya," kata dia lagi.

Hamed bin Mohamed Metwally, profesor fisiologi di Universitas Umm Al-Qura University, menjelaskan kepada media Palestina, Sawa News, bahwa keberadaan jangkrik dan belalang memang bisa meningkat pada waktu dingin dan akan menghilang dalam empat hingga enam minggu kemudian.

Memang kota Makkah sedang dalam fase "dingin". Berdasarkan data cuaca dari situs Accu Weather, cuaca di Mekkah sejak awal 2019 sampai sekarang berada di kisaran antara 31 derajat Celcius di siang hari dan sekitar 22 derajat Celcius di malam hari.

Saev mengatakan saat ini jumlahnya telah berkurang berkat upaya pemerintah kota memusnahkan serangga-serangga tersebut. Pemkot Makkah mengatakan, "belalang hitam" itu dalam tahap migrasi.

Jadi, menganggap kedatangan jutaan serangga adalah pertanda buruk tidak bisa dibenarkan. 

"Masak tobatnya menunggu jangkrik keluar dulu? Tidak usah, sekarang saja mulai tobatnya," kata Fauzi yang kerap memandu jemaah haji dan umrah Indonesia di Makkah.

"Percaya pertanda buruk itu namanya tathayur, haram hukumnya," lanjut dia lagi. Tathayur adalah kepercayaan kepada takhayul yang terlarang dalam Islam.

(pkd)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews