Gagalkan Penyelundupan TKI di Nongsa, Abdullah Dikeroyok Pria Bersenpi

Gagalkan Penyelundupan TKI di Nongsa, Abdullah Dikeroyok Pria Bersenpi

Batam - Abdullah seorang warga Sambau, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, babak belur dipukul dua orang di Sambau, Kecamatan Nongsa, Selasa dini hari (8/1/2019). Kedua pria tersebut dilengkapi senjata api.  

Abdullah pun mengalami memar dan luka di sekujur tubuhnya. Bahkan ia harus menerima tujuh jahitan luka di bagian telinga.

"Ada letusan senjata api juga," ujar Abdullah. Ia menduga para pelaku adalah jaringan mafia penyelundupan TKI ilegal di Batam.

Peristiwa itu terjadi saat dirinya hendak menghentikan adanya dugaan meloloskan TKI Ilegal di Sambau.

Abdullah mengaku pada saat itu dirinya baru saja selesai melakukan sosialisasi pencegahan peredaran narkoba, dan penanganan TKI Ilegal bersama Lurah Sambau dan beberapa tokoh masyarakat lainnya, Sabtu lalu. 

Kemudian, Senin malam, saat pulang dari Batu Besar ke Nongsa, ia menyempatkan diri melihat aktivitas penyelundupan TKI ilegal dari perairan Sambau. 

"Saat itu, jam 12 malam, saya baru saja pulang dari Batu Besar, saya melihat semua TKI itu di situ," kata Abdullah saat dihubungi batamnews.co.id. 

Abdullah pun memberanikan diri menghentikan aktivitas mencurigakan tersebut. Abdullah kaget saat itu ia langsung didatangi sejumlah laki-laki dan langsung dihajar. 

"Setelah menghentikan saya dipegang dan dikeroyok," ungkapnya.

Abdullah mengaku tidak mengenal kedua pria tersebut, dia hanya mengenal satu orang yaitu Sugiono.

"Saya gak tau nama temannya, Sugiono yang kenal, karena mereka bekingannya Sugiono," ujar Abdullah. 

Dirawat

Abdullah sempat mendapatkan pengobatan di RS Elisabeth Batam Centre pasca terjadinya pengeroyokan tersebut. Dari kejadian tersebut, Abdullah mengaku mengalami robek telinga, luka di ulu hati, muka dan dada.

"Telinga saya gak bisa mendengar," ujar Abdullah sambil terbatuk menahan sakit. 

Abdullah mengatakan jika dirinya hingga hari ini belum melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kepri. "Hari ini saya masih menahan sakit, tunggu sudah sehatan saya akan ke Polda," ujarnya. 

Abdullah menduga adanya kerja sama antara oknum aparat yang harusnya menegakkan hukum, dengan pelaku pelolosan TKI Ilegal tersebut. 

(das)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews