Workshop Isu Perburuhan

Lima Jurnalis di Kepri Raih Beasiswa Aliansi Jurnalis Independen di Workshop AJI Batam

Lima Jurnalis di Kepri Raih Beasiswa Aliansi Jurnalis Independen di Workshop AJI Batam

Suasana acara workshop isu perburuhan yang digelar AJI Batam di The Hills Hotel, Batam, 23-24 Mei. (Foto: AJI Batam)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sebanyak 5 jurnalis Kepulauan Riau menerima beasiswa dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam untuk meliput isu perburuhan di Kepulauan Riau.


Masing-masing mendapatkan beasiswa Rp 3 juta per orang. Beasiswa diberikan setelah penilaian dari hasil pelatihan (workhsop) isu perburuhan dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di The Hills Hotel Batam, 23-24 Mei 2015.


Kelima jurnalis yang mendapat beasiswa antara lain, Jo Seng Bie, Meisa Harris, Ahmad Rohmadi, Rachta Yahya dan Cahrles Sitompul. Para peraih beasiswa berasal dari sejumlah media antara lain, Kantor Berita Antara Kepri, Posmetro, Batamtoday, Rachta Yahya dan Cahrles Sitompul.


"Mereka diwajibkan membuat liputan mendalam dan diberi waktu selama 2 bulan untuk menerbitkan karyanya," ujar Ketua AJI Batam, Muhammad Zuhri dalam rilis AJI Batam yang diterima batamnews.co.id, Minggu (24/5).


Penilaian terhadap mereka dilakukan tiga orang juri. Liputannya, akan disesuaikan dengan usulan liputan yang dibuat dalam pelatihan tersebut.


Workshop isu perburuhan diikuti lebih dari 20 orang jurnalis di Kepri. Mereka berasal dari berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun online.


Acara tersebut juga mendatangkan narasumber berkompeten dari Doktor dari Universitas Indonesia Annisa Santoso S.Sos, M.A., Tia Mboik (FNV perwakilan Indonesia), Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Zarefriadi, Ketua FSPSI Batam Syaiful Badri Sofyan, Ketua Garda Metal SPMI Batam Suprapto, serta jurnalis senior majalan Tempo Rumbadi Dalle.


Dalam acara tersebut, tiap peserta diberi pemahaman mengenai nasib buruh kedepan dalam menghadapi MEA. Bagaimana peluang dan ancamannya? Serta bagaimana buruh harus bersikap dan mempersiapkan diri dalam menghadapi itu?


"Jadi, jurnalis tak melulu meliput demo dan aksi buruh, tapi memberikan upaya pencerdasan terhadap buruh dalam menghadapi MEA di akhir tahun ini," ujar Zuhri.


Dalam kesempatan itu juga dikupas kondisi perburuhan di Batam saat ini. Seluruh peserta terlihat antusias. Dua hari penuh mengikuti berbagai macam materi, peserta tetap utuh dan bertahan di ruang acara hingga usai. Peserta pun semakin membludak di luar kuota.


"Workshop ini sangat bermanfaat, tapi ke depan juga dibahas mengenai tema-tema lain. Panitianya juga bagus, kita peserta dari daerah juga mendapat pelayanan memuaskan," ujar salah satu peserta, Yahya.

Batamnews.co.id, juga mengirim dua orang jurnalis dalam acara tersebut.

 

[alf/is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews