Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa, Bocah Rusia Ini Tewas

Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa, Bocah Rusia Ini Tewas

Vanya Krapivin

Jakarta - Seorang bocah Rusia meninggal dunia seteleh terbaring di rumah sakit selama 19 bulan karena selamatkan ibunya dari pemerkosa. Bocah Rusia bernama Vanya Krapivin, yang saat itu masih berusia 15 tahun, berani selamatkan ibunya dari serangan pemerkosa.

Kisah heroik Vanya si bocah Rusia yang menyelamatkan ibunya dari pemerkosa terjadi saat Vanya baru saja pulang dari sekolahnya. Mengutip dari Mirror.co.uk, kejadian mengerikan itu disaksikan Vanya ketika ia sampai di apartemennya di kota Severodvinsk, barat laut Rusia.

Saat Vanya memasuki kawasan apartemennya, ia mendapati ibunya, Natalia Krapivina (43) sudah berlumuran darah. Pelaku yang merupakan tetangganya sendiri, Roman Pronin, mengancam ibu Vanya yang telah berlumuran darah, dengan menggunakan pisau.

Sontak, Vanya mengambil sebuah dumbbell (barbel pendek) seberat 3 kg dan langsung memukul sang pelaku. Sayang, aksi Vanya untuk menyelamatkan ibunya berakhir buruk. 

Dumbbell yang digunakan Vanya untuk menyerang, berhasil direbut oleh pelaku. Roman si pelaku langsung memukul kepala Vanya dengan dumbbell.

Akibat serangan tersebut, Vanya harus terbaring koma di rumah sakit selama 9 bulan, sedangkan sang ibu harus dirawat karena menderita 27 luka tusukan. Keberanian Vanya melawan sang pelaku berhasil menyelamatkan nyawa sang ibu. 

Tak seperti Vanya, sang ibu, Natalia Krapivina yang hanya menderita luka tusuk, diperbolehkan keluar dari rumah sakit beberapa bulan setelah dirawat. Mengutip dari MIrror.co.uk, ibu Vanya diketahui hanya menjenguk anaknya hanya dua kali saja.

Roman Pronin sang pelaku, kini dipenjara dengan tuntutan dua percobaan pembunuhan.

Setelah Vanya meninggal dunia pada Selasa (4/12/2018) kemarin, hukuman Roman Pronin akan ditambah dengan tuntutan pembunuhan.

Otak Vanya Rusak dan Tengkorak Kepalanya Hancur

Vanya didiagnosa menderita kerusakan otak yang serius, serta tulang tengkorak kepalanya hancur. Tim dokter yang menangani Vanya terpaksa mengeluarkan beberapa bagian otaknya.

Seorang presenter TV terkenal di Rusia, Andrey Malakhov, mengumpulkan donasi dari masyarakat Rusia, untuk biaya pengobatan Vanya. Setelah dirawat satu tahun oleh dokter ternama Rusia, Leonid Roshal, Vanya sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Pada pertengahan 2018, ia mulai bisa mengonsumsi makanan lunak dan dapat mengenali perawat-perawat rumah sakit. Bahkan, Vanya sempat akan diterbangkan ke Spanyol untuk mendapatkan perawatan khusus karena telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Namun sayang, virus flu menyerang Vanya pada bulan Oktober. Walau telah diberikan perawatan intensif, Vanya harus memejamkan mata untuk yang terakhir kalinya pada Selasa (4/12/2018) kemarin.

Sang ibu, Natalia Krapivina, kini tengah dikritisi publik Rusia karena dianggap tidak pernah ada di sisi Vanya. Natalia pun meminta maaf karena jarang mengunjungi anaknya yang kini meninggal dunia.

"Aku mohon agar dimaafkan (karena tak pernah mengunjungi Vanya lebih sering)," ujar Natalia.

(pkd)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews