Jembatan Penghujan Segera Rampung, Nasib Pokcai Terancam

Jembatan Penghujan Segera Rampung, Nasib Pokcai Terancam

Alat transportasi penerbangan di Bintan yang lazim disebut pokcai. (Foto: Ari/batamnews).

Bintan - Pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Penghujan dengan Kampung Dusun I yang dibangun di atas Selat Bintan 2 itu direncanakan akan dioperasikan akhir tahun 2018. 

Namun kehadiran jembatan ini sangat berdampak besar bagi pelaku usaha transportasi penyeberangan berbahan kayu dengan andalan mesin tempel itu (pokcai). 

Mata pencaharian yang telah mendukung kehidupan mereka selama 20 tahun terakhir, terancam dengan kehadiran jembatan itu.

"Pastilah pak, kalau jembatan sudah ada warga Pulau Penghujan tidak memerlukan pokcai lagi," ujar Reni, salah satu warga.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Bintan, Ronny Kartika mengatakan dengan dioperasikannya Jembatan Penghujan di akhir tahun ini secara otomatis menghentikan aktivitas jasa penyeberangan antar dua wilayah itu.

"Kami lagi mencari alternatif lain untuk usaha pokcai ke depannya. Karena pokcai tidak akan digunakan warga lagi setelah jembatan itu selesai dibangun dan tersambung," ujar Ronny, kemarin.

Di Selat Bintan 2 ini, kata Roni, ada 2 pelaku usaha transportasi pokcai. Keduanya merupakan milik swasta.

Jika pokcai tidak dioperasikan lagi, pastinya tidak hanya pemiliknya saja yang merugi namun juga akan menambah angka pengangguran di wilayah itu.

"Ada alternatif baru bagi pelaku usaha pokcai. Kemungkinan pokcai itu berganti profesinya, awalnya antarkan penumpang dan kendaraan menyeberang. Bisa beralih ke usaha wisata tour mangrove. Tapi pokcainya harus dimodifikasi dulu biar menarik," ucapnya. 

(ary)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews