Terima Penghargaan dari Kementerian Pariwisata

Pengelola Kampung Terih: Tak Ada Andil, Pemko Batam Hanya Bisa Ambil Piala

Pengelola Kampung Terih: Tak Ada Andil, Pemko Batam Hanya Bisa Ambil Piala

Ketua Penjelajah Alam Kepri Nunung Sulistyanto menerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata atas kerja keras bersama komunitas mengembangkan wisata Kampung Terih, Nongsa. (Foto: istimewa).

Batam - Pengelola Kampung Terih kecewa kepada Pemerintah Kota Batam. Pemerintah hanya bisa mengklaim ketika wisata tersebut sudah mendapatkan penghargaan. 

Sejak wisata Kampung Terih dibangun awal 2017 lalu, Pemko Batam tidak ada memberikan andil sedikitpun. 

Mirisnya, penghargaan diterima langsung Wakil Wali Kota Batam Amsakar Ahcmad. Ia pun berkomentar dan berjanji akan memajukan terus Kampung Terih. 

“Keberhasilan ini akan menjadi cambuk bagi kami ke depan untuk menata pariwisata Batam ke depan,” ucap Amsakar penuh semangat.

Namun yang klaim pemerintah Batam membuat Penjelajah Alam Kepri (Pari) sebagai pengelola kecewa. Seolah pemerintah hadir ketika saat bahagia tiba. Di kala susah dan berjuang, mereka tutup mata.

Ketua Pari Nunung Sulistyanto mengatakan, pengakuan pemerintah atas Kampung Terih mereka yang buat itu tidak benar. "Saya lihat di koran, tidak sesuai yang ada di lapangan," kata Nunung kepada batamnews.co.id, Sabtu (24/11/2018).

Ia melanjutkan, pihaknya tidak ingin bermusuhan terhadap pemerintah. "Kita ingin lebih baik saja, tapi kalau seperti ini caranya nggak bagus," kata pria yang juga Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kepri.

Nunung menceritakan, wisata Kampung Terih dibangun Komunitas Pari sejak awal 2017. "Pada mulai Mei 2017 kita teken MoU dengan pemilik lahan," kata dia. 

Sekitar lima bulan, komunitas tersebut melakukan pengelolaan mulai dari pembersihan dan penataan. Setelah itu 26 November 2017 Pari bersama warga meresmikan wisata Kampung Terih.

"Saat itu baru dibuka untuk umum," katanya bercerita. 

Selang beberapa bulan, pihak Kementerian Pariwisata RI melirik upaya Pari dan memberikan bantuan. "Kita diberi bantuan sebuah konsep digital, yang kita sebut Pasar Mangrove langsung diresmikan 10 Desember 2017," kata pria kelahiran Jawa Tengah itu.

Meskipun dilirik pemerintah pusat, tetapi tidak bagi Pemerintah Kota Batam. Bahkan, permintaan Pari tidak direspon pemerintah daerah.

Nunung mengatakan, sudah melayangkan surat untuk meminta bantuan kepada Pemko Batam tetapi tidak ada realisasi sampai saat ini. 

Tetapi surat permintaan bantuan kepada Pemko tidak kunjung digubris. Pengelola hanya meminta beberapa sarana seperti lampu, air, jembatan. "Kita juga kendala sinyal, susah di sini," katanya. 

Meskipun tidak menjadi perhatian pemerintah kota, hal itu tak menyurutkan semangat Komunitas Pari dan warga setempat membangun Kampung Terih. 

Wisata Kampung Terih terus berbenah dibantu beberapa komunitas. Seperti komunitas Genpi, komunitas Sugeng yang membuat beberapa bangunan objek wisata dan mendirikan musala.

Setelah itu, wisata Kampung Terih terus berkembang sampai berjalan satu tahun. Beberapa intansi tertarik untuk memberikan bantuan CSR kepada mereka, seperti dari Bank Indonesia. 

Nunung berharap kedepan pemerintah tidak hanya mengambil piala semata. Tetapi ikut membantu mengembangkan wisata yang telah meraih penghargaan nasional tersebut. 

"Ya kita ke depan berharap pemerintah mengambil peran serta membangun Kampung Terih, apalagi kita sudah punya piala," kata dia.

Sebelumnya, Kampung Terih, Nongsa meraih Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2018 sebagai tujuan wisata baru terpopuler di Kota Batam. Sedikitnya ada 18 kategori yang diperebutkan dalam Anugerah Pesona Indonesia 2018 ini. 

Penghargaan diterima oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dari Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Kementerian Pariwisata RI, I Gede Pitana, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (22/11/2018) malam.

Amsakar merasa bangga dan berjanji untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Kota Batam. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada panitia penyelenggara dan insan pariwisata.

“Keberhasilan ini akan menjadi cambuk bagi kami ke depan untuk menata pariwisata Batam ke depan,” ucapnya.

Baca: Kampung Terih Nongsa Raih Penghargaan API 2018

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengatakan bahwa keberhasilan Kampung Terih ini berkat kerja keras komunitas dengan dibantu Pemko Batam dan Bank Indonesia untuk mewujudkan destinasi wisata digital baru.

“Ke depan, destinasi lainnya di Kota Batam juga akan kami dorong untuk dapat ikut ajang API ini, apalagi kreativitas sangat dibutuhkan untuk mewujudkan destinasi baru,” ujar Ardi, Jumat (23/11/2018). 

(tan)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews