Harga Kebutuhan Pokok Turun, Kepri Alami Deflasi September 2018

Harga Kebutuhan Pokok Turun, Kepri Alami Deflasi September 2018

Ilustrasi

Batam - Indeks harga konsumen (IHK) Kepri pada september 2018 mengalami deflasi. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan harga kebutuhan pokok.

IHK Kepri september 2018 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat deflasi sebesar 0,53 persen (mtm).

Selain itu juga lebih rendah dari IHK nasional yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,18 persen (mtm), deflasi kepri september 2018 juga lebih rendah dari rata-rata historinya 3 tahun terakhir yaitu inflasi 0,27 persen.

“Secara tahunan, inflasi IHK Kepri september 2018 tercatat sebesar 3,18 persen (yoy) lebih rendah dibandibgkan inflasi agustus 2018 sebesar 3,79 persen (yoy), namun lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,88 persen (yoy),” ujar Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, Gusti Raizal Eka Putra,Sabtu (6/10/2018).

Inflasi september 2018 lebih rendah dari rata-rata historinya 3 tahun terakhir yaitu inflasi 5,03 persen (yoy). Dengan perkembangan tersebut, hingga september 2018, inflasi kepri telah mencapai 1,70 persen (ytd).

Deflasi kepri pada agustus 2018 terutama bersumber dari penurunan harga pada kelompok bahan makanan.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi kepri didorong oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan dengan deflasi sebesar 1,10 persen (mtm) dan andil -0,25 persen (mtm). Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok bahan makanan adalah komoditas cabai merah, daging ayam ras dan telur ayam ras.

“Cabai merah mencatatkan deflasi sebesar 4,73 persen (mtm) dengan andil -0,09 persen (mtm), sementara itu telur ayam ras mengalami deflasi 9,46 persen (mtm) dengan andil -0,06 persen  (mtm), penurunan harga cabai merah disebabkan oleh panen raya di sejumlah sentra produksi cabai,” jelas Gusti.

Berdasarkan hasil pantauan harga pada pusat informasi harga pangan strategi (PHIPS), rata-rata hargai cabai merah di yogyakarta sebagai salah satu sentra pemasok cabai merah ke kepri pada september mengalami penurunan sebesar 8,92 perssn (mtm), sementara di sumatera barat harga cabai mulai kembali naij sekitarv36,78 persen (mtm).

Sementara itu Penurunan harga daging dan telur ayam ras karena tingginya supply sementara permintaan cukup rendah sesuai dengan penjelasan kementrian perdagangan.

Secara spasial, batam, dan tanjungpinang mengalami deflasi. Batam tercatat mengalami deflasi sebesar 0,09 persen (mtm) atay inflasi 3, 34 persen (yoy) lebih rendah dibandiingkan deflasi agustus 0,66 persen (mtm) atau 3,98 persen (yoy).

“Untuk Tanjungpinang mencatatkan deflasi sebesar 0,13 persen (mtm) atau inflasi 2,18 persen (yoy) dibandingkan bulan lalu yang mengalami inflasi sebesar 0,23 persen (mtm) atau 2,66 persen (yoy), “ katanya.

Komoditas utama penyumbang deflasi di batam antara lain komoditas cabai merah sebesar 11,48 persen (mtm), daging ayam ras 4,25 persen (mtm) dan telur ayam ras 10,66 (mtm).

Sedangkan Deflasi di tanjungpinang dipicu oleh penurunan harga daging ayam ras sebesar 5,88 persen (mtm), cabai merah sebesar 10,28 (mtm) dan kangkung sebesar 10,60 persen (mtm).

(ret)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews