Kisah Lorong Ajaib di Cirebon yang Tembus ke Arab & China

Kisah Lorong Ajaib di Cirebon yang Tembus ke Arab & China

Ada dua ruangan di Gua Sunyaragi yang saling berdampingan. Salah satu ruangan itu diyakini bisa membuka jalan orang ke Mekah. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Cirebon - Gua Sunyaragi di Cirebon menyimpan banyak mitos. Salah satunya tentang sebuah lorong ajaib yang tembus langsung ke negara Arab dan juga China. Ini kisahnya:

Gua Sunyaragi, tempat wisata yang terkenal di Kota Cirebon itu diyakini oleh masyarakat memiliki lorong ajaib atau jalan pintas menuju Arab Saudi dan China

Adanya lorong menuju Arab Saudi, tepatnya menuju Mekah dan Madinah serta lorong menuju ke China itu menjadi cerita masyarakat. Masyarakat Cirebon meyakini para wali menggunakan lorong tersebut untuk menuju Mekah dan Madinah.

Tak sedikit pengunjung Gua Sunyaragi Cirebon yang memanfaatkan untuk berswafoto di lorong tersebut. Lokasi lorong Mekah-Madinah dan Tiongkok itu berada di pelataran bangunan Argajumut, tepatnya di bagian barat Gua Sunyaragi.

Ada dua pintu masuk, pintu masuk sebelah kanan diyakini menuju Mekah-Madinah. Sedangkan pintu masuk sebalah kiri diyakini menuju Tiongkok. Bentuknya hanya sebuah ruangan, keduanya berukuran sekitar 1x1 meter persegi. Bukan lorong pada umumnya.

Budayawan Cirebon sekaligus selaku pengelola Gua Sunyaragi Jajat Sudrajat, mengatakan mitos lorong Mekah-Madinah dan China itu hingga kini masih diyakini oleh masyarakat Cirebon. Jajat mengatakan lorong Mekah-Madinah dan China tersebut sejatinya merupakan sebuah filosofi tentang kehidupan.

"Lorong Mekah-Madinah dan Tiongkok itu penamaannya. Bentuknya cuma ruangan. Lorong ini memiliki filosofi bahwa kiblat pendidikan agama itu Mekah-Madinah, sedangkan ilmu itu ke Cina atau Tiongkok," ucap Jajat saat ditemui detikTravel di kompleks Gua Sunyaragi Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (17/8/2018).

Lebih lanjut, Jajat mengatakan penamaan Mekah-Madinah serta Tiongkok itu tak lepas dari peran para tokoh Cirebon yang berasal dari Arab dan Tiongkok. Sejak zaman Wali Songo, lanjut Jajat, Cirebon telah dibangun oleh berbagai suku, termasuk Arab dan Tiongkok. Dibuktikan dengan arsitektur bangunan-bangunan tua yang ada di Cirebon.

"Ini juga merupakan filosofi bahwa yang meramaikan dan membangun Cirebon waktu dulu itu mereka-mereka (Arab dan Tiongkok)," kata Jajat.

Kendati demikian, Jajat tak menampik mitos soal lorong Mekah-Madinah dna Tiongkok benar adanya. Jajat mengakui kehebatan ilmu agama para Wali Songo.

"Bisa juga itu benar. Namanya juga Wali Allah, bisa saja terjadi di luar dari batas kemampuan kita," ucapnya.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews