Pemko Batam Ajukan Dana Rp 200 miliar untuk Pembangunan Pasar Induk

Pemko Batam Ajukan Dana Rp 200 miliar untuk Pembangunan Pasar Induk

Pasar Induk yang akan dibangun Pemko rencananya berjumlah  2 ribu unit kios, dengan menggunakan 4 lantai. (Foto: ist/batamnews)

Batam - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Zaref mengatakan Pasar Induk yang akan dibangun Pemko rencananya berjumlah  2 ribu unit kios, dengan menggunakan 4 lantai.

"Mereka ini yang nanti akan direlokasi ke Pasar Induk Jodoh setelah revitalisasi. Ada sekitar 2 ribu pedagang yang ditampung nantinya," ujar Zaref.

Zaref menyebutkan ada sekitar 1.808 Pedagang Kaki Lima yang terdata. Dengan rincian 1.239 pedagang di Tos 3000 Jodoh, 139 pedagang Pasar Induk dam 430 Pedagang Jodoh Boulevard.

Untuk dana pembangunan Pasar Induk, Pemko Batam telah mengajukan dana sebesar Rp 200 miliar ke Kementeriam Perdagangan (Kemendag) RI. Pihaknya juga sudah mengirim berkas pendukung untuk melengkapi dokumen yang diminta. 

Pengembangan pasar induk jodoh sempat mengalami kendala karena pengalihan aset belum juga terlaksana.

"Kalau kami ajukan segitu (Rp 200 M). Karena luasanya lahannya 1,5 hektar. Berkas sudah dikirim tinggal menunggu. Jika ada panggilan dari pusat kita siap datang. Nanti kita juga bawa berkas peralihan aset yang waktu lalu juga biar anggaran cepat turun," kata Zaref.

Beberapa waktu lalu, BP Batam telah menyerahkan aset Pasar Induk Jodoh kepada Pemko Batam beserta 4 aset lainnya. 


PKL dipindahkan minggu ini

Para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Induk Jodoh dan Pedagang buah di depan Top 100 akan dipindahkan dalam minggu ini. 
Pemerintah Kota Batam sudah menyediakan sekitat 220-an kios sementara untuk para pedagang tersebut. 

"Seminggu ini selesai. Kami kasih waktu mereka (pedagang) harus pindah atau bongkar sendiri. Kami sudah sediakan kios baru siap ditempati di belakang tidak jauh dari Pasar Induk," kata Wali Kota Batam, HM Rudi, Senin (30/7/2018).

Kios sementara yang diberikan kepada para pedagang itu tidak dikenakan biaya selama 3 bulan. Setelah itu, baru membayar sewa. 

Pihaknya juga sudah menyiapkan nomor undian untuk menentukan posisi para pedagang. Relokasi ini menunggu pasar induk jodoh selesai dibangun.

“Biar tidak ribut nantinya. Pakai pengundian nomor biar adil," katanya.

Setelah seluruh pedagang dipindahkan, pihaknya akan memulai melakukan pembongkaran. Namun, proses dimulai dari menyelesaikan  adminitrasi penghapusan aset.

"Kami mulai pembongkaran selesai. Kami penghapusan aset dulu baru. Karena bangunan dah miring, makanya kami rombak semua," katanya.

Terkait pembangunan Pasar Induk Jodoh ini, Rudi belum bisa memastikan. Karena saat ini pihaknya masih menunggu anggaran dari Kementrian Perdagangan.

Akan tetapi untuk Detail Engineering Design (DED) sudah disiapkan tahun ini. 

"Kalau pembangunannya tergantung anggaran dari pusat. Tahun depan sudah kami anggaran tapi tidak semua diberikan, bertahap karean proyek multiyears," ujarnya.

(ret)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews