Ular Mangsa Manusia

Sebelum Dilahap Ular, Wa Tiba Berpapasan dengan Laki-laki Berpakaian Putih

Sebelum Dilahap Ular, Wa Tiba Berpapasan dengan Laki-laki Berpakaian Putih

Wa Tiba (54), wanita yang tewas ditelan ular piton asal Desa Lawela  Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu

Jakarta -  Wa Tiba (54), wanita yang tewas ditelan ular piton asal Desa Lawela  Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu ternyata sudah berkali-kali berpapasan dengan ular berukuran besar. 

La Hino (50), adik kandung korban menceritakan, sejak 4 tahun lalu Wa Tiba sering mengeluh melihat ular besar di sekitar kebunnya. Namun, Wa tetap berani ke kebun dan lebih memilih berdoa saja.

"Setiap dia lihat ular itu, dia minta saya doakan. Dengan berdoa, ular tidak muncul lagi selama beberapa waktu, tapi kemudian muncul lagi," ujar La Hino, Minggu (24/6/2018) seperti dilansir dari liputan6.com.

Sebelum tewas atau 6 bulan sebelum peristiwa, Wa Tiba juga mengeluhkan  keanehan. Kepada La Hino, Wa Tiba mengaku melihat sosok laki-laki berserban di dekat gua yang duduk memecahkan batu gamping.

Baca juga:

Diduga Belum Makan, Ular Sanca di Sulawesi Kembali Cari Mangsa

Wanita Ditelan Ular Piton Jadi Sorotan Dunia

 

Saat akan disapa, laki-laki tersebut kemudian menghilang. Tidak berapa lama, Wa  Tiba kemudian kembali melihat ular di sekitar kebunnya.

"Tidak hanya itu, Wa Tiba ternyata memelihara ayam di kebunnya. Ayamnya habis  karena dimakan ular," ujar La Hino.

Kepala Desa Lawela, La Faris, mengatakan bukan Wa Tiba saja yang kehilangan ayam dan ternak lainnya. Warga di sekitar lokasi kebun Wa Tiba juga hampir tidak  memelihara ayam karena memang sudah dihabisi ular piton.

"Malah, saya ketemu kakaknya almarhum, dia cerita kalau Wa Tiba tinggalkan sisa makanan di pondok kebunnya, sering tak bersisa karena dihabiskan ular," ujar La  Faris.

Kata La Faris, jika pondok Wa Tiba didatangi ular dan makanannya dihabiskan, wanita ini biasanya mengumpat. Padahal, menurut kepercayaan orang kampung, seharusnya jangan dan dibiarkan saja.

"Sebab, kami percaya karena itu bisa saja bukan sembarang," ujar La Faris.

(kin)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews