5 Wisata di Tanjungpinang yang Bikin Anda Menyesal Bila Tak Mengunjungi

5 Wisata di Tanjungpinang yang Bikin Anda Menyesal Bila Tak Mengunjungi

(foto: elizagusmeri/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Tanjungpinang menyimpan berbagai potensi wisata, terutama wisata sejarah dan wisata budaya Melayu- Riau.

Menuju ke Tanjungpinang sekarang dipermudah. Bila Anda berasal dari luar daerah Kepri, Bandara Raja Haji Fisabilillah membuka beberapa rute langsung.

Di antaranya Jakarta- Tanjungpinang (1 jam 20 menit) dan Pekanbaru- Tanjungpinang (1 jam). Sedangkan dari Batam, membutuhkan waktu perjalanan 1 jam menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Punggur Batam.

Untuk akses wisman, seperti dari Singapura dan Malaysia dapat ditempuh dengan jalur laut atau ferry. Berikut  beberapa destinasi wajib yang dapat Anda kunjungi di Tanjungpinang.

Baca juga :

Katon Bagaskara, Pemural Beromzet Rp 10 Juta per Bulan


Pulau Penyengat

Pulau ini terletak di sebelah Barat Tanjungpinang, dengan luas 2 x 1 km. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit dari Tanjungpinang, menyeberang menggunakan perahu kayu/ moda transportasi rakyat yang disebut Pompong.

Masyarakat di sini menyebut: kalau belum ke Penyengat berarti belum ke Tanjungpinang. Pulau Penyengat adalah situs budaya dan sejarah. Di sini ditemukan berbagai peninggalan cagar budaya sisa kejayaan kerajaan Riau.

Pulau ini dikenal sebagai pulau pertahanan pada saat Raja Kecil berperang melawan Tengku Sulaiman pada tahun 1719. Pulau Penyengat mulai tersohor ketika Yang Dipertuan Muda Riau IV Raja Haji membangun benteng pertahanan yang disebut Benteng Bukit Kursi.

Sungai Carang

Sungai Carang disebut juga Ulu Riau atau Sungai Riau. Sungai ini sebagai saksi bisu kerajaan Melayu dan peradaban Kepri di zaman lampau.

Pemko Tanjungpinang mempertahankannya sebagai tapak dan jejak sejarah Melayu dengan memperkanalkan sejarahnya ke khalayak dan menjadikan sebagai destinasi wisata. Tak jarang, lokasi ini digunakan untuk menggelar event-event bahari, misalnya Festival Sungai Carang 2016.

Vihara 1000 Patung

Dikenal dengan nama vihara Ksitirabha bodhisattva. Sebagai salah satu tempat peribadatan umat buddha di Tanjungpinang.

Kini, sejak di buka kembali beberapa bulan lalu setelah renovasi vihara ini berubah menjadi ikon baru di Tanjungpinang. Sesuai namanya Vihara Patung 1000 memuat ratusan patung biksu yang terinspirasi dari kesucian Arahat dalam ajaran Buddhisme.

Patung-patung itu memperlihat berbagai ekpresi yang mewakili sifat-sifat manusia.

Gedung Gonggong

Gedung yang didisain mirip Gonggong makanan khas Melayu ini, tak jauh dari Pelabuhan Sri Bintan Pura. Cukup berjalan kaki saja, posisinya berada di tepi laut. Gedung Gonggong merupakan pusat informasi pariwisata atau Tourism Information Center (TIC).

Fungsinya memuat segala informasi wisata kota Tanjungpinang, sebagai tempat menggelar pameran dan gedung pertemuan.

Vihara Tao Sa Kong

Vihara Tao Sa Kong merupakan vihara tua. Vihara ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun. Hal tersebut terlihat dari bentuk bangunannya yang dililit pohon beringin.

Dulu, menurut masyarakat setempat viharanya ini berlantai dua. Namun, bangunan di atasnya sudah roboh dan hanya tinggal satu ruang saja. Hingga saat ini vihara yang didirikan oleh Kapiten Cina, Chiao Chen sekitar tahun 1811 masih digunakan sebagai tempat ibadah masyarakat Tionghoa.

Vihara Tao Sa Kong berada di kelurahan Senggarang, Tanjungpinang. Berlokasi di perumahan penduduk yang didominasi warga Tionghoa Tanjungpinang.

(kin)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews