Kodim 0315 Kantongi Nama Agen Penyalur Calon TKI Ilegal

Kodim 0315 Kantongi Nama Agen Penyalur Calon TKI Ilegal

Komandan Kodim 0315/Bintan, Letnan Kolonel Infantri Ari Suseno (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Pihak Kodim 0315 Bintan mengantongi indentitas agen penyalur 27 calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Bintan. Saat ini petugas menyerahkan nama itu ke pihak kepolisian.

“Sejauh ini kita belum menemukan, tapi kita sudah mengatongi indentitas dan alamat pelaku, tetap untuk kita kejar dan kita serah kepada pihak berwajib,” kata Komandan Kodim 0315/Bintan, Letnan Kolonel Infantri Ari Suseno, Sabtu (3/3/2018).

Calon TKI ilegal itu hendak menyeberang ke negara tetangga Malaysia melalui pelabuhan tikus pantai Trikora, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Jumat (2/3/2018).

Ari Suseno mengatakan, selama satu minggu para TKI itu bersembunyi di sebuah gubuk bekas tambang pasir. Gelap. Tidak ada penerangan di dalamnya.

Selain itu jauh dari permunkiman warga. Mereka rata-rata sudah mengeluarkan uang Rp 2 juta untuk diselundupkan.

“Uang itu alasannya untuk trasporpasi, tapi mereka ini sudah banyak mengeluar uang, mulai dari tiket dari kampung dan sebagainya,” ujaranya.

Ia mengatakan, para calon TKI ini sementara ditampung di Kodim. Sebab kebetulan ini suasana libur dan anggota Balai Pelayanan Penepatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) terbatas.

“Nantinya para TKI ini akan di pulangkan ke kampung halam masing-masing dan kita sudah serahkan ke BP3TKI, tapi kebetulan hari ini libur, sementara waktu biar lah disini dulu,” ujar dia.

Sementara itu, Romain (54) salah satu TKI yang diamankan mengatakan, bahwa dirinya tidak tahu mekanisme dan persayaratan bekerja diluar negeri, untuk itu ia nekad mengikuti rombongan tersebut.

“Kita dari kampung tak tahu apa-apa mas, sudah di sini baru tahu, sudah Rp 5 juta saya habis,” ujarnya.

Ia menceritakan, nekat bekerja di Malaysia karena di kampung tidak memiliki pekerjaan dan kalau adapun kerja gajinya hanya cukup untuk makan saja.  

“Hanya untuk cukup makan, kalau Di Malaysia gajinya besar dan bisa juga kita mengumpul uang,” ujarnya.

(adi)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews