Rusia: AS Jangan Campuri Urusan Dalam Negeri Iran!

 Rusia: AS Jangan Campuri Urusan Dalam Negeri Iran!

Presiden AS Donald Trump memprovokasi pendemo di Iran. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Moskow - Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) agar tidak ikut campur dalam urusan domestik Iran. Negeri Mullah itu saat ini tengah dilanda gelombang aksi demonstrasi anti pemerintah.

"Kami memperingatkan AS terhadap upaya untuk mencampuri urusan dalam negeri Republik Islam Iran," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (4/1/2018).

Ryabkov mengatakan bahwa dia yakin Iran akan mengatasi kesulitan saat ini meski ada banyak usaha untuk mengubah inti permasalahan dari apa yang terjadi di sana. 

Ia pun menuding Washington "dengan sengaja" menggunakan situasi di Iran untuk mencoba merongrong stabilitas Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2015 antara Iran dan kekuatan dunia untuk mengekang aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan pencabutan sejumlah sanksi ekonomi.

Ryabkov mengatakan bahwa Rusia adalah penjaga kesepakatan nuklir dan pemenuhannya oleh semua pihak, terutama AS.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa Washington menyaksikan demonstrasi massa terus berlanjut di seluruh pusat-pusat populasi utama Iran.

"Rakyat Iran akhirnya bertindak melawan rezim brutal dan korup Iran," tweet Trump.

Tentang seruan AS untuk sesi darurat Dewan Keamanan PBB, Ryabkov mengatakan bahwa proses internal di Iran tidak terkait dengan fungsi undang-undang dari dewan tersebut.

"Sangat disayangkan rekan Amerika kita harus diingatkan lagi tentang dasar-dasar diplomasi," cetus Ryabkov.

Kamis lalu, warga Iran turun ke jalan di kota-kota di timur laut Masyhad dan Kashmar untuk memprotes kenaikan inflasi dan menganggap salah pengelolaan oleh pemerintah.

Demonstrasi ini diikuti pada hari Sabtu dan Rabu oleh demonstrasi pro-pemerintah yang besar. Korps Garda Revolusi elit Iran mengatakan pada hari Rabu bahwa demonstrasi telah berakhir.

"Hari ini adalah hari penghasutan berakhir," Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari menyatakan dalam siaran pers di televisi pemerintah Iran.

Sejak demonstrasi pertama kali meletus, setidaknya 23 orang telah terbunuh - termasuk seorang perwira polisi - sementara ratusan lainnya dilaporkan telah ditahan.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews