Paket Tertahan, Pelaku Bisnis Online: Kacau Berantakan, Omset Turun

Paket Tertahan, Pelaku Bisnis Online: Kacau Berantakan, Omset Turun

Suasana di salah satu gerai kantor ekspedisi di Batam. (foto: yes/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Pasca penerapan aturan Consignment Note (CN) oleh Bea Cukai untuk pengiriman barang keluar Batam, beberapa pebisnis online shop menjerit. Omset penjualan mereka berantakan.

Salah satunya Rynaldi, ia mengaku kewalahan sejak peraturan itu ditetapkan beberapa hari yang lalu. "Kacau berantakan bang," ujarnya kepada Batamnews.co.id, Rabu(22/11/2017). 
  
Penjual jam tangan online ini mengatakan, beberapa barangnya yang hendak dikirim keluar Batam seperti ke Jakarta belum juga sampai. "Ini sudah satu minggu, belum juga sampai," ujarnya kepada. 

Ia melanjutkan, sejak masalah tersebut timbul, omsetnya menurun dratis. Bahkan sampai sekarang belum ada penjualan yang berhasil keluar Batam karena masih tertahan di ekspedisi. "Duit juga ikut terpending, mau gimana lagi," katanya. 

Rynaldi merasakan sekali kesulian akibat pengiriman macet tersebut. Apalagi bisnis online yang ia bangun, baru merintis. 

"Omset turun sih bang, soalnya orang orang belum berani mesan barang karena pending gini dan barang yg kena pending di komplain ke saya jadinya, parah dah, ini mah mau maling takut masuk penjara takut juga dosa, Ehh jual online gini di persusah, bingung mau usaha apa lagi," ujarnya.

Begitu juga yang dirasakan Cahya, penjual sepatu online ini mengatakan kewalahan terutama menjelaskan ke konsumen. "Tapi pembeli ada yang paham, mereka hanya ingin yang penting barang dikirim," paparnya ketika di temui disalah satu ekspedisi yang ada di Nagoya. 

Kebijakan baru Bea Cukai tentang penerapan Consigment Note (CN) menuai masalah. Sebelumnya beberapa hari yang lalu terjadi penumpuhan paket di pelabuhan. 

Penumpukan ini akibat seluruh barang harus diberi CN. Termasuk yang antre sudah lama. Sebelumnya barang hanya diberi satu nota saja. Namun, saat ini pengirim harus mengisi tiga nota menerangkan jenis barang, harga, berat , jumlah barang dan keterangan lainnya. 

Salah seorang petugas JNE membenarkan, masih adamya pemumpukam paket di Bandara sehingga perlu antrean yang cukup lama untuk barang bisa keluar Batam. 

"Itu ada yang satu minggu belum dikirim bang," ujarnya ketika ditemui di Batam Centre.

Pria yang tidak mau namanya disebut itu menjelaskan, belum ada kepastian dari managemen terkait permasalahan macetnya pengiriman itu. "Belum tau kapan lancar, karena ada ribuan paket yang tertahan," ujarnya. 

Ia menjelaskan, ribuan paket yang tertahan itu kemudian akan diberi VN terlebih dahulu. Setelah itu baru dilakukan pengiriman. "Bayangkan berapa yang tertahan, satu agen JNE setiapnya harinya menerima 300 paket, agen JNE ratusan juga," ujarnya. 

Ia menduga, peraturan ini dipicu karena ada beberapa waktu lalu pengiriman paket nama di nota tidak sesuai dengan isi paket. "Di nota tertulis makanan, sedangkan isinya elektronik yang dilarang dikirim, makanya hanya terjadi di Kota Batam," jelasnya.

Begitu juga dengan ekspedisi lain seperti JNT, Tiki dan lainnya. Salah seorang petugas Tiki juga mengaku pengiriman masih macet. Ia tidak bisa memastikan barang akan sampai ke tangan penerima. "Belum bisa juga dipastikan satu minggu, yang penting kita ngirim aja," jelasnya. 

Ia melanjutkan, bagi barang yang sudah dikirim tidak bisa dikembalikan lagi. "Mau gimana lagi mas," ujar wanita berkerudung itu. 

(Yes)
 

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews