Husnizar Hood Nilai Gubernur Perlambat Kerja Panlih Cawagub

Husnizar Hood Nilai Gubernur Perlambat Kerja Panlih Cawagub

Sekretaris DPD Partai Demokrat Kepri Husnizar Hood (foto : Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Kepulauan Riau, Husnizar Hood menilai Gubernur Nurdin Basirun memperlambat kerja Panitia Pemilhan (Panlih) Calon Wakil Gubernur.

"Pernyataan Staf Khusus Gubernur Kepri, Ahars Sulaiman ingin menarik dua nama yang direkomendasikan lima partai pengusung di Graha Kepri, 27 Agustus 2017 upaya memperlambat proses kerja Panlih Cawagub Kepri," kata Husnizar Hood kepada sejumlah media di Tanjungpinang, Rabu (13/9/2017) 

Ia menjelaskan, rekomendasi dua nama calon Gubernur Kepri, Agus Wibowo dan Isdianto telah disepakati partai pengusung Sanur di Graha Kepri, Batam pada 27 Agustus 2017. 

Kelima ketua partai pengusung yakni, Demokrat, Gerindra, PPP, PKB dan Nasdem menyepakati Agus Wibowo dan Isdianto sebagai dua nama Cawagub Kepri yang akan diusulkan ke Panlih Cawagub Kepri di DPRD Kepri.

"Pada waktu itu yang hadir Gerindra, Sarafudin Haluan dari PPP, PKB, Apri Surjadi dari Demokrat, Nurdin Basirun dari PKB," katanya.

Ia mengatakan, semua pimpinan partai membahas nama-nama yang direkomendasikan partai pengusung pada waktu itu.

"Semuanya menandatangani berita acara rekomendasi, memang pada waktu itu ada perbedaan pendapat dari PKB, karena kami bahas calon satu persatu," katanya.

Raja Ariza disebut sebagai notulen rapat partai pengusung mencatat dan menerima tanda-tangan kelima pimpinan partai atas pengusungan dua nama Cawagub Kepri.

"Berita acara itu sama Raja Ariza, dan dianggap itu hanya absen saja, apa semua ini, terus berita acara katanya hilang. Buat apa dia disitu, berarti dia tak nulis ngapain aja dia," katanya.

Husnizar berpendapat, rangkaian hilangnya berkas acara rekomendasi dua nama usulan Cawagub oleh partai pengusung Sanur adalah modus Gubernur Kepri, Nurdin Basirun memperlambat terpilihnya Wagub Kepri.

"Artinya ini Gubernur mau memperlambat, mungkin dua atau tiga tahun lagi baru ada Wakil Gubernur, tunggu masa jabatannya habis," ujarnya.

Husnizar yang mengklaim salah satu bagian dari partai pengusung HM Sani dan Nurdin Basirun dalam tim yang disebut "Sanur",  meminta Ahars Sulaiman tidak berkomentar sembarangan.

"Staf Ahli Gubernur harus menarik ucapannya itu, dan Gubernur harus punya sikap," katanya.

Husnizar menyatakan, jika rekomendasi dua nama Cawagub ditarik kembali karena pernyataan Staf Khusus Gubernur Ahars Sulaiman, maka itu dianggap modus oleh Demokrat untuk meniadakan Wakil Gubernur Kepri.

"Gubernur harus punya sikap, jangan memperlambat kerja Panlih, biarkan Panlih Cawagub Kepri bekerja, kenapa mau ditarik lagi nama yang diusulkan, modus apa ini," katanya.


(yud)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews