Rusak Parah, Pelindo I Tanjungpinang Siap Kelola Pelabuhan Dompak?

Rusak Parah, Pelindo I Tanjungpinang Siap Kelola Pelabuhan Dompak?

Kondisi Pelabuhan Dompak Tanjungpinang (foto : ist/Viva.co.id)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - PT Pelindo I Cabang Tanjungpinang menyatakan siap untuk mengelola Pelabuhan Dompak, jika diserahkan untuk pengoperasiannya.

"Kalau kita sebenarnya kita siap aja, karena kita ini perpanjangan tangan pemerintah, kalau memang ditugaskan mengelola itu tentu ada prosedural yang harus dijalankan," kata GM Pelindo Cabang I Tanjungpinang, I Wayan Wirawan kepada batamnews.co.id melalui ponsel, Senin (19/6/2017).

I Wayan mengatakan, sejauh ini ia belum mendapat informasi atau perintah dari Direksi maupun manajemen PT  Pelindo sendiri.

Kata I Wayan, jika dari Kementerian Perhubungan yang melimpahkan kepada Pelindo untuk mengoperasikan pelabuhan itu. "Kalau itu dilimpahkan ke Pelindo berarti kita harus siap, strategi seperti apa dan manajemennya nanti," ujarnya.

Ia menilai Pelabuhan Dompak yang dibangun itu cukup bagus dengan memiliki lahan yang luas, tak seperti Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang memiliki lahan yang kecil.

Di Pelabuhan SBP, ia harus mengambil langkah untuk merobohkan kantor Pelindo untuk dijadikan lahan parkir kendaraan.

"Tempatnya strategis, namun lautnya juga harus diperbaiki agar kapal aman untuk bersandar di pelabuhan itu," kata dia.

Namun, kata I Wayan, ia tidak mau mencampuri pembangunan pelabuhan itu, ia akan lebih fokus dengan pelabuhan di Sri Bintan Pura, yang mana saat ini masih dalam tahap renovasi gedung dan fasillitas untuk meningkatkan kenyaman penumpang.

"Secara kebutuhan dan investasi kita memang harus melakukan pengembangan mengingat dengan kebutuhan tadi, kebutuhan masyarakat dan wisata," kata I wayan.

Apabila Pelabuhan Dompak mulai beroperasi, persaingan bisnis antara PT Pelindo I dengan Badan dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri bisa saja terjadi. Tapi, I Wayan menanggapinya dengan santai.

"Kalau Pelindo sendiri seperti yang saya bilang bahwa bagi BUMN kita melaksanakan dua fungsi pertama fungsi membangun dan fungsi bisnis, tentunya inovasi terkait pelayanan penumpang harus diupayakan tak perlu ada persiang pengelolaan pelabuhan," katanya.

Jika persaingan bisnis itu terjadi, ia mengatakan akan mengusulkan dengan membuat kesepakatan dengan pihak pemerintah seperti apakah pengelola Pelabuhan Dompak

"Agar masyarakat terlayani dengan baik kalau masyarakat mau ke Dompak silahkan, kalau mau ke SBP silahkan, yang penting kita utamakan adalah pelayan masyarakat, agar masyarakat nyaman mengunakan fasilitas pelabuhan," ujarnya.

Sejauh ini PT Pelindo terus menggasak pembangunan pelabuhan SBP, seperti gedung yang kini sudah rampung, dan anggaran untuk pembangunan itu mencapai Rp 41 miliar untuk tahap pertama.

"Alhamdulillah gedung kita sudah bisa digunakan, tapi kita masih kita tingkatkan lagi, seperti fasililltas pendingin," kata dia.

Pantauan wartawan batamnews.co.id di Pelabuhan Dompak, ilalang mulai merayap di semua areal pelabuhan dan, terlihat berantakan begitu memasuki pintu gerbangnya.

Kondisi Pelabuhan Dompak (foto : ist/Viva.co.id)

Pembangunan pelabuhan yang menghabiskan anggaran APBN senilai Rp 121 miliar tersebut, kini terbengkalai begitu saja. Di pos jaga tak terlihat petugas, beberapa kaca tampak sudah pecah dan debu-debu mengotori seluruh pos.

Dari kejauhan, langsung tampak dinding kaca yang bolong-bolong. Sementara halamannya tumbuh subur ilalang.

Saat menatap lebih dekat, terlihat cat sudah mulai mengelupas, beton yang ditopang besi-besi juga keropos, atapnya copot, sebagian plafon sudah ambruk dan berserakan dilantai yang kotor.

Tak ada kapal yang merapat di pelabuhan ini. Aktivitas seperti hilir mudik pegawai dan buruh pelabuhan pun tak terlihat. Beberapa warga hanya memanfaatkan kawasan ini untuk tempat memancing ikan.

Seorang warga bernama Edi mengatakan, pelabuhan itu sudah seperti rumah hantu. Kata dia, bangunan banyak yang hancur, berserakan tanpa ada petugas yang membersihkan.

Ia pun menyayangkan bangunan itu menyerap anggaran miliaran itu hancur begitu saja. Ia menilai pemerintah daerah tutup mata dengan hancurnya sejumlah banguan pelabuhan itu.  

"Ini aset puluhan miliar tidak ada yang jaga sehingga hancur begitu saja," kata edi.

(adi)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews