Triwulan Pertama, 5 Kasus Penyelundupan Benih Lobster dan Kepiting ke Batam

Triwulan Pertama, 5 Kasus Penyelundupan Benih Lobster dan Kepiting ke Batam

Ilustrasi benih Lobster (foto : istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Selama triwulan pertama sudah 5 kasus penyelundupan benih lobster dan kepiting bertelur yang akan dikirim keluar negeri yang berhasil diungkap kantor Karantina Ikan Kelas I bersama pihak Kepolisian.

Hal ini membuktikan Batam masih dianggap sebagai daerah yang aman dan nyaman untuk penyelundupan.

“Kebanyakan memang nyari tempat aman dan nyaman untuk mengekspor. Batam salah satu pilihan mereka. Negara tujuannya adalah Vietnam atau Singapura,” ujar kepala Karantina Ikan Kelas I Batam, Ashari Syarief di Tiban Mentarau usai memberikan bantuan kepada Panti Asuhan Ar-Risalah, Selasa (25/4/2017).

Kata Ashari, tahun lalu ada 17 kasus penyelundupan yang terjadi di Batam. Pada triwulan pertama tahun ini 5 kasus. Kata dia, satu kasus berkaitan dengan fishcake, 1 kasus penyelundupan Kepiting bertelur dan 3 kasus penyelundupan benih Lobster.

"Kalau fishcake tersebut diamankan karena mereka tidak menunjukkan sertifikat kesehatannya, sebelum ditunjukkan, barangnya sudah dikirimkan,pelakunya hanya diberikan pembinaan saja," kata Ashari.

Ashari menjelaskan kasus penyelundupan kepiting bertelur berhasil diungkap melalui kerjasama dengan Polda Kepri. Sekitar 479 kepiting bertelur hidup dan 28 ekor kepiting bertelur mati diamankan di pelabuhan Pelni Maret lalu. Kepiting tersebut dikirim dari Belawan Sumatera Utara untuk diekspor ke Singapura.

Sementara 3 kasus penyelundupan Benih Lobster dikirim dari 3 kota berbeda, yakni Surabaya, Jakarta dan Tanggerang, Banten. Total benih Lobster yang berhasil diselamatkan mencapai 332.500 benih lobster.

“Yang 300 ribu itu berhasil diungkap atas kerjasama kita dengan pihak Bandara Soekarno Hatta. Barang Bukti diamankan di sana, sementara tersangka kita amankan di Batam,” kata dia.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews