Perusda Natuna Terseok-seok, Puluhan Pegawai di-PHK

Perusda Natuna Terseok-seok, Puluhan Pegawai di-PHK

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Natuna akhirnya merampingkan jumlah pegawai mereka. Ada sekitar 80 pegawai yang dikurangi atau di-PHK.

Saat ini yang tertinggal hanya sekitar 20-an orang. 

Kinerja lini bisnis Perusda selama ini dinilai tidak sesuai harapan. Perusda masih nyatanya belum mampu secara mandiri untuk mengelola dan mengoptimalkan lini bisnis yang ada.

Ketergantungan anggaran kepada Pemerintah Daerah (Pemda) masih kentara, sehingga membebani keuangan daerah.

Perbaikan sedang dilakukan pasca berakhirnya masa jabatan Dirut Perusda sebelumnya. Posisi Dirut Perusda saat ini diduduki pejabat eselon Pemkab Natuna untuk sementara waktu sebagai pelaksana tugas menunggu proses seleksi Dirut Perusda. Dirut yang akan dipilih nantinya melalui tahapan hingga fit and proper test.

Empat bulan terakhir, Ilham Kauli yang sebelumnya non job usai menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) sementara waktu menggawangi Plt Dirut Perusda.

Kendati beberapa hari lalu Ilham pun sudah dilantik lagi sebagai Kepala Dinas Kependudukan (Disduk), namun ia mengakui tetap punya tanggungjawab besar terkait penunjukan ini sebelumnya.

"Saya sedang berusaha membenahi ini. Saya bersyukur ditunjuk ke Perusda. Walau banyak yang bilang saya ditempatkan 'di neraka', namun saya yakin banyak ilmu yang akan saya serap dalam beberapa waktu ke depan," tukas Ilham, saat dijumpai di ruangannya, Kamis (5/1/2017)

Kondisi keuangan Perusda Natuna, memang sedang tidak sehat. Namun menurutnya hal itu harus menjadi motivasi pembenahan agar lebih baik.

"Yang jelas perlahan kita harus bergerak. Yang perlu dipikirkan bagaimana mengurangi kecenderungan ketergantungan Perusda kepada Pemda dalam pendanaan. Aset yang ada harus dimaksimalkan hingga menjadi perusahaan yang benar-benar mandiri," sebutnya.

Ilham mengatakan, pihaknya tengah menginventarisir semua aset-aset produktif milik Perusda, salah satunya pasar tradisional Ranai. Menariknya, perampingan secara ketat jumlah karyawan di Perusda pun sudah dilakukan. Menurutnya Perusda fokus ke kualitas bukan kuantitas

"Sebelumnya ada 100-an karyawan mulai dari tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Kini hanya tersisa 20-an. Kinerja jumlah karyawan yang ada tidak berbanding lurus dengan hasil yang dicapai. Makanya rampingkan dulu. Kita fokus ke kualitas saat ini," terangnya.

Penyesuaian gaji dan pengurangan tunjangan juga terpaksa dilaksanakan Perusda sebagai langkah menyehatkan keuangannya yang sedang kronis ini. Pesangon untuk para karyawan yang diputus hubungan kerja pun tengah dicari solusi ditengah kemampuan anggaran yang kurang memadai.

Menurut Ilham, peluang-peluang lini bisnis yang dijalankan Perusda selama ini tidak maksimal.  Lini usaha lama bisa saja kembali dimunculkan semisal, perniagaan gas LPG, sektor pemecahan batu granit dan sebagainya. Bahkan ada rencana mengoperasikan kapal untuk tol laut.

"Setidaknya bagaimana kontribusi Perusda ini harus sangat dirasakan masyarakat. Kami ada rencana mengaktifkan juga kapal sebagai tol laut," ujarnya.


[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews