6 Fakta PSK asal China Serbu Indonesia

6 Fakta PSK asal China Serbu Indonesia

PSK asal RRC yang ditangkap petugas Imigrasi di Jakarta saat malam tahun baru. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID - Ditjen Imigrasi menangkap 76 pekerja seks komersial (PSK) asal China jelang malam tahun baru 2017 di sejumlah tempat hiburan malam.

Para PSK China ini masuk ke Indonesia menggunakan visa kunjungan wisata. Ada pula yang overstay. Mereka diamankan Imigrasi di sejumlah daerah di Indonesia.

“Jumlahnya terus bertambah. Kini kita terus mendata laporan di seluruh kantor Imigrasi,” ujar Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Agung Sampurno, Minggu (1/1/2017).

Berikut fakta soal PSK China di Indonesia:

1. Batam, Bali dan Surabaya

Selain Jakarta, Batam, Bali, dan Surabaya juga menjadi daerah favorit para PSK China ini menjajakan diri.

2. Tarif Hingga Rp 5 Juta

Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Yurod Saleh, mengatakan para PSK tersebut berusia kisaran 18 sampai 30 tahun. Tarif sewa per orang sebesar Rp 2,8 juta sampai dengan Rp 5 juta.

Sejumlah barang bukti juga ikut diamankan petugas dari mereka. "Barang bukti yang diamankan berupa 92 buah paspor RRC, kwitansi bukti pembayaran, uang tunai senilai Rp 15 juta, telepon genggam, tas, pakaian dalam, serta alat kontrasepsi dan macam-macam benda lain seperti pelumas, pembersih vagina dan lain-lain," papar Yurod.

3. Tersebar di Hotel, Spa dan Karaoke

PSK asal China di Indonesia bukan baru. Di dunia malam, para wanita asal China ini disebut Cungkok. Di Jakarta, mereka tersebar di beberapa hotel, spa dan tempat karaoke.

4. Tarif di Bawah PSK Uzbek

Tarif Cungkok sama dengan PSK dari Asia lain seperti Vietnam atau Thailand. Mereka masih berada di bawah para PSK asal Uzbek atau Eropa Timur.

5. Modus Jadi Tamu Karaoke

Tahun 2015 lalu misalnya, Unit IV Perdagangan Orang (Human Trafficking), Subdit III, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri mengamankan 9 Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari China di sebuah tempat karaoke.

Modusnya, para wanita itu menemani tamu karaoke. Setelah itu layanan berlanjut. Bersama 9 wanita asal China, diamankan juga 20 wanita lokal berprofesi sama.

6. Pelanggan Bukan Warga Lokal

Polisi di Bali pun pernah mengungkap prostitusi yang melibatkan warga China. Tahun 2015 lalu, polisi menangkap Memey, seorang muncikari. Wanita asal Sumatera ini terbukti menjajakan sejumlah wanita untuk dijadikan PSK.

Memey memiliki stok wanita asal Tiongkok dan bule. Duit yang harus dikeluarkan untuk membooking mereka lumayan mahal. Uang mukanya saja Rp 4 juta, cuma untuk menemani minum. Itu belum layanan macam-macam.

Kasat Polresta Denpasar saat itu, Kompol I Nengah Sudartha, membenarkan kalau prostitusi ini tidak hanya menjajakan wanita lokal.

"Tidak hanya lokal juga ada sederetan orang asing (bule dan China) juga ditawarkan," ucap Kompol Sudartha, Selasa (19/5) di Polresta Denpasar, Bali.

Dikatakannya bahwa sejauh ini pelanggannya belum diungkap. Hanya saja dikatakan Memey jaringan pelanggannya justru lebih banyak dari luar daerah seperti Jakarta dan Surabaya.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews