Gubernur Kepri Nurdin Basirun Ingin Bangun Kejayaan Maritim

Gubernur Kepri Nurdin Basirun Ingin Bangun Kejayaan Maritim

Gubernur Kepri Nurdin Basirun. (foto: batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) adalah provinsi memiliki wilayah yang sangat luas yaitu 252.601 km persegi. Dari luas tersebut, sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan. Provinsi ke-32 di Indonesia ini benar-benar berada di tengah lautan.

Kepulauan Riau sudah diberi anugerah potensi kelautan yang melimpah ruah. Bukan hanya potensi perikanan ratusan juta ton yang bisa ditangkap, biota laut yang kaya, juga kekayaan tambang gas dan minyak yang besar.

Kilang gas di lepas pantai Natuna.

Kepri juga berbatasan langsung dengan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di timur; Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau di sebelah barat. Provinsi ini termasuk provinsi kepulauan di Indonesia.

Dari jumlah 1.796 pulau di Provinsi Kepri, 19 diantaranya adalah pulau terluar. Di provinsi ini tersimpan potensi keluatan yang sangat luar biasa seperti sumber daya alam gas alam, minyak, terumbu karang, perikanan dan pariwisata.

Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) H Nurdin Basirun menyatakan hasratnya untuk membangun kembali kejayaan maritim di Provinsi Kepri. Potensi kemaritiman yang besar di Kepri harus benar-benar bermanfaat buat rakyat.

"Kepri ini daerah perbatasan yang sangat strategis dari sektor kemaritiman," kata Gubernur Nurdin saat menerima anggota Komisi V DPR RI di Gedung Daerah Tanjungpinang, Rabu (2/11/16) malam.

Gubernur H Nurdin Basirun yakin potensi kemaritiman Kepulauan Riau mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga dengan potensi kepariwisataan Kepri yang diyakini suatu saat bisa melebihi Bali pada sejumlah aspek.

Nurdin menjelaskan banyak potensi besar dari sektor maritim yang perlu ditumbuhkembangkan, seperti perikanan, pariwisata, pertambangan, perdagangan dan lainnya.

Dikepung dengan lautan, menjadikan Kepulauan Riau sebagai salah satu daerah penghasil ikan yang cukup potensial. Bahkan sekarang ini tidak hanya ikan tangkap saja yang diandalkan masyarakat sebagai sumber pendapatan, namun masyarakat mulai mengembangkan usaha budidaya serta pembenihan ikan untuk meningkatkan perekonomian daerah setempat dan mendongkrak kapasitas ekspor hasil laut.

Laut Anambas yang jernih.

Di Kabupaten Karimun, yang belakangan ini mulai mengembangkan usaha budidaya ikan kakap, budidaya rumput laut, serta kerambah jaring apung. Sedangkan di Kota Batam tepatnya di Pulau Setokok, sekarang ini mulai dibangun pusat pembenihan ikan kerapu yang setiap tahunnya bisa menghasilkan benih hingga lebih dari 1 juta ekor.

Selain itu, untuk mendukung pemasaran hasil laut di Kepulauan Riau, baru-baru ini telah dibangun sebuah Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga Punggur di Kota Batam yang beroperasi tahun 2010 sebagai salah satu pintu ekspor hasil laut dari daerah Batam ke beberapa negara tetangga, termasuk Negara Singapura.

Di sektor pariwisata, sambung Nurdin, tak kurang dari 90 ribu kapal lalu lalang melewati Kepri. Karena itu, Kepri, menurut Nurdin memerlukan sejumlah pelabuhan besar di pulau-pulau utama. Pelabuhan-pelabuhan yang refresentatif juga sangat mendukung kepariwisataan.

Festival Yatch di Kepri.

"Apalagi Kepri sudah dicanangkan sebagai pintu gerbang wisata bahari Indonesia," kata Nurdin.

Menurut Nurdin, potensi wisata bahari di Kepri cukup besar. Laman laut Kepri pun semakin diminati para yatcher dari berbagai negara. Karena itu, Nurdin berharap dorongan DPR RI agar dimunculkan terus regulasi untuk mendukung kepariwisataan. Termasuk pembangunan infrastrukturnya.

"Agar pariwisata di Kepri semakin berjaya," kata Gubernur.

Pemerintah Pusat juga mendukung program kemaritiman dan kepariwisataan yang terangkum dalam Peraturan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Kepri.

"Program-program yang mendorong kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat didukung penuh oleh Pemerintah Pusat," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepri H TS Arif Fadillah, usai menghadiri Rapat Evaluasi Perda RPJM 2016-2021 di Ruang Rapat Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negari, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Pertemuan itu dipimpin Direktur Evaluasi Perencanaan Daerah Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri. Dari Kepri hadir langsung Ketua DPRD Jumaga I Nadeak, Pansus RPJMD DPRD Kepri Taba Iskandar, Kepala Bappeda Naharuddin, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Sardison dan Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana.

Dalam pertemuan itu, hadir juga sejumlah perwakilan Kementerian dan Lembaga seperti dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pariwisata, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perindustrian.

Dukungan dan evaluasi pemerintah pusat, diyakini Arif, semakin mempercepat tercapainya visi dan misi Gubernur Kepri. Yang muaranya jelas, untuk membuat Kepri semakin maju dan dari waktu ke waktu masyarakat semakin membaik dan sejahtera.

Dragon Boat Race di Tanjungpinang.

Dukungan terhadap program kemaritiman dan pariwisata, kata Arif, semakin mengokohkan Kepri sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia, yang belum lama ini dicanangkan Menteri Pariwisata.

(rilis)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews