Yudi Kurnain: Penyelundupan di Kepri Libatkan Mafia dan Oknum Pejabat

Yudi Kurnain: Penyelundupan di Kepri Libatkan Mafia dan Oknum Pejabat

Kapal PT PLS yang ditangkap Bakamla saat memuat puluhan ton beras ilegal belum lama ini (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ketua Komisi II DPRD Kota Batam, Yudi Kurnain, mengungkapkan hal mengejutkan. Ia mengungkap aksi penyelundupan di Kepri diduga dikendalikan mafia.

Mafia itu bahkan sudah masuk ke oknum-oknum pejabat Bea Cukai di Kepulauan Riau.

“Ada mafia penyelundupan di Kepri ini, hampir semua lini terlibat. Bahkan oknum pejabat Bea Cukai ikut bermain,” ujar Yudi Kurnain kepada batamnews.co.id, Minggu (25/9/2016).

Yudi mendapat informasi, aksi penyelundupan itu lebih rentan masuk melalui pelabuhan-pelabuhan resmi, bukan melalui pelabuhan ilegal atau tikus.

“Saya kira penangkapan di pelabuhan ilegal itu hanya pengalihan, kecil-kecil aja itu, yang lebih besar melalui pelabuhan-pelabuhan resmi,” ungkap Yudi.

Bahkan Yudi menuding Dirjen Bea Cukai berperan dalam mempertahankan oknum-oknum pejabat yang diduga ikut bermain dalam meloloskan aksi penyelundupan tersebut.

Yudi mengatakan, barang-barang yang masuk melalui pelabuhan resmi itu terdiri dari berbagai macam. Mereka memanfaatkan jalur-jalur di pelabuhan seperti Batuampar.

“Bahkan saya menduga narkoba yang ada di Kepri ini juga masuk dari sana, dikamuflasekan melalui barang-barang lain, karena Bea Cukai tidak memeriksa semua barang yang masuk ke Batam. Modus ini yang belum pernah terungkap karena aparat tidak serius dan ada yang terlibat dalam jaringan mafia tersebut,” ujar dia.

Yudi mengatakan, agar petugas berwenang tidak main-main dengan aksi penyelundupan yang merugikan negara tersebut.

Menurutnya masalah penyelundupan ini adalah masalah serius, namun aparat yang melakukan penindakan terkesan main-main.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Khusus Kepri, Parjiya, pernah membantah mengenai adanya oknum pejabat Bea Cukai yang terlibat dalam membeking penyelundupan.

“Mana buktinya,” ujar Parjiya. Aksi penyelundupan di Kepri memang terbilang tinggi. Parjiya mengatakan sudah memperkuat koordinasi dengan aparat lainnya seperti TNI AL dan Kepolisian dalam memberantas penyelundupan-penyelundupan tersebut.

Wilayah ini berbatasan dengan Singapura dan Malaysia serta lebih dekat ke Thailand dan Vietnam.

Namun penyelundupan tertinggi berasal dari Singapura dan Malaysia. Sejumlah barang diselundupan seperti elektronik, handphone, mobil, hingga beras.

Baru-baru ini pihak Bakamla menangkap kapal milik PT. PLS yang memuat 35 ton beras di pelabuhan Sekupang. Beras itu dibungkus di dalam kardus sebagai kamuflase, kemudian Lantamal IV Tanjungpinang menangkap kapal yang membawa beras ilegal  di perairan Belian, Batam Centre. Jumlahnya mencapai 90 ton beras.

Selain itu Polda Riau juga menangkap 13 ribu Hp ilegal dari Batam. Dan terbaru, Ditpolair Mabes Polri dan Polda Kepri menangkap 4 mobil mewah selundupan dari Singapura di perairan Batam. Polisi belum berhasil menangkap siapa pemilik barang tersebut.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews