Ini Curhat Bocah 9 Tahun yang Dijual dan Dianiaya di Selembar Kertas

Ini Curhat Bocah 9 Tahun yang Dijual dan Dianiaya di Selembar Kertas

Yefa atau Putri menunjukkan memar di tubuhnya. (foto: edo/batamnews)


BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kekerasan yang dialami oleh Yefa Fitri Aprianti (9) atau Putri, dirasakan dialaminya sejak ia tinggal bersama orangtua angkat di Batam dari dua tahun lalu. Ia mengaku hampir setiap hari mendapat perlakuan kasar. Saat dibawa oleh komisioner KPPAD Kepri, Putri membawa supucuk surat yang berisi curahan hatinya.

Pengakuan dari Putri, sebelum tinggal bersama orangtua angkatnya Yanti dan Supriadi, ia tinggal di Jakarta bersama ibu kandungnya dan ayah tiri serta seorang saudara perempuan.

Kemudian, ayah tirinya, Herman menjualnya kepada orangtua angkatnya yang sekarang. Saat ia dijual, ibu kandung kandung tengah mengandung.

"Waktu itu ibu saya perutnya lagi besar, seperti orang hamil," sebutnya.

Korban dijual oleh ayah tirinya Rp 5 juta ia lalu dibawa ke Batam. Dari sinilah penderitaan bocah itu bermula.

Sesampai di Batam, Korban disuruh melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci, membersihkan rumah layaknya seperti pembantu. Bahkan setiap hari mandapat perlakuan kekerasan.

"Saya disuruh nyuci, bersih rumah dan tidak dikasih makan. Saya juga hampir setiap hari dipukul, dicubit bahkan kepala saya dihempaskan ke tembok" ujar bocah itu.

Gadis yang masih duduk di bangku kelas 5 SD tersebut, juga sudah berganti nama setelah ia tinggal bersama orangtua angkat yang membelinya sejak ia masih kelas 3 SD. "Nama saya juga diganti sama ibu yang sekarang," ujarnya.

Saat ini, bocah itu berada dalam perlindungan Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri dan polisi.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews