Kapolda Kepri Cium Ada Kartel Permainkan Harga Daging di Batam

Kapolda Kepri Cium Ada Kartel Permainkan Harga Daging di Batam

Kapolda Kepri Brigjend Pol Sam Budigusdian (kanan). (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Selain isu reklamasi, isu sembilan bahan pokok atau sembako menjadi perhatian serius berbagai pihak di Batam, Kepulauan Riau. Seperti tingginya harga daging yang terjadi di Batam.

Pada saat acara buka bersama bersama wartawan, Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian menyinggung isu yang tengah hangat dibahas di Batam saat ini.

Kapolda mengatakan, isu yang tengah hangat dibahas saat ini seperti di group Whatsaaps "Membangun Kepri" yakni isu reklamasi dan isu sembilan bahan pokok (sembako) terutama harga daging.

"Anggota sudah saya perintahkan turun ke lapangan untuk mengecek peredaran daging ilegal di Batam," ujar Brigjen Pol Sam Budigusdian saat memberikan sambutan di acara buka bersama di rumah makan Saung Sunda, Batam Centre, Senin (27/6/2016).

Menurut Kapolda, pihaknya perlu bertemu dengan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) guna membahas peredaran daging ilegal ini, agar isu daging ini tidak berkembang di masyarakat.

"Kita akan panggil KPPU. Saya sudah telusuri, tidak ada daging dari India yang beredar di Batam, hanya ada daging dari Australia," ungkap Kapolda.  

"Kita bekerja kok, bukannya tidak bekerja," ujar Kapolda menegaskan.

Kapolda menambahkan, kebutuhan daging di Batam 11 ton perhari. Katanya hanya mampu disuplai 1 ton, dan 10 ton gelap. Jadi, berdasarkan informasi dari Dinas KP2 Provinsi stok daging di Kepri cukup, tapi kenapa harga masih tinggi.

"Kita masih mencari tahu apakah kartel-kartel ini masih bermain," kata Kapolda menambahkan.

Sebelumnya, Lukman Sungkar, Ketua KPPU Batam menyebutkan pemasok daging di Batam hanya dikuasi oleh tiga perusahaan. Perusahaan tersebut seperti PT Kharisma Karya Kartika dan PT Dewi Kartika Inti yang memasukkan daging beku dari Australia. Sementara, PT Batam Frozen Food daging dari Malaysia. Ada lagi distributor lain yaitu PT Dewi Niaga.

 

"Tiga perusahaan diduga melakukan tindakan kartel," ujar Lukman Sungkar saat jumpa pers belum lama ini.

(isk)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews