Pemimpin Batam Selanjutnya

Pemimpin Batam Selanjutnya

Suqyan Rahmat. (Foto: dok.pribadi)

Oleh: Suqyan Rahmat

Pengindustrian pulau Batam yang dimulai sejak tahun 1973 telah banyak mengubah citra pulau Batam, beragam industri hadir di pulau Batam. Dari segi prasarana, pulau Batam sudah berada ditahap mapan. Apa yang telah dibangun pemerintah selama 51 tahun menjadi kewajiban bersama masyarakat Batam untuk menjaganya. 

Tahun 2024 merupakan tahun terakhir jabatan Rudi sebagai Walikota Batam. Pesatnya pembangunan yang dibuat walikota telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pemimpin termahsyur di Indonesia. Oleh sebab itu Batam memerlukan pemimpin pengganti yang sevisioner beliau, atau bahkan lebih visioner. 

Ada banyak tokoh yang layak dipertimbangkan sebagai calon walikota dan wakil walikota Batam selanjutnya. Mulai dari pengusaha, politisi, sampai birokrat. Dari sekian banyak tokoh itu, saya merampingkannya menjadi dua orang yang ideal untuk memegang amanah sebagai pemimpin Batam selanjutnya.   

Tokoh itu adalah Syamsul Bahrum. Beliau adalah birokrat senior di Kepulauan Riau yang telah menjalankan banyak jabatan. Beliau telah bertugas sebagai sekretaris camat, kepala badan penanaman modal Pemko Batam, sekretaris dewan kawasan, sampai assisten II perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Bahkan beliau juga pernah menjabat sebagai penjabat walikota Batam.  

Pria yang banyak menulis buku ini adalah orang yang sangat memahami keadaan Batam. Latar belakang beliau yang seorang ekonom lulusan Australia membuat beliau sangat layak memegang jabatan walikota Batam, karena seorang walikota Batam juga otomatis memegang jabatan sebagai ketua Badan Pengusahaan Batam. 

Sebagai seorang ketua Badan Pengusahaan Batam, sudah sewajarnya lembaga ini dijabat seseorang yang mampu berbahasa Inggris. Karena tugas utamanya yang mendatangkan investor ke Batam, artinya akan sering berjumpa dan berhubungan dengan investor dari beragam negara. Oleh sebab itu BP Batam memerlukan ketua yang fasih berbahasa Inggris. 

Kemudian tokoh yang cocok dipasangkan dengan Syamsul Bahrum sebagai wakil walikota Batam adalah Guntur Sakti. Juga seorang birokrat senior di Provinsi Kepulauan Riau yang telah bertugas di banyak jabatan. Mulai dari kabag humas Pemko Batam, kepala dinas pariwisata provinsi, kepala dinas kominfo provinsi, sampai kepala biro komunikasi di kementerian pariwisata. Pariwisata sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah memerlukan orang seperti beliau yang memang ahli dibidangnya. 

Pembangunan pulau Batam yang bisa di anggap sudah selesai bisa membuat ketua BP Batam memusatkan perhatiannya pada pembangunan kota baru di pulau Rempang, yaitu Tanjung Banon. Tentunya dengan tetap menjaga kelancaran di pulau Batam. Gagasan menyatukan masyarakat dari lima kampung di pulau Rempang ke satu wilayah perkampungan untuk membentuk satu kota baru adalah rencana yang memikat. 

Selain mendatangkan investor lokal dan asing, ketua BP Batam wajib membangun prasarana yang lengkap dan memadai di pulau Rempang. Bukan hanya jalan, tapi juga stadion, sekolah, rumah sakit, perkantoran, taman, pemukiman, pemakaman, terminal, pelabuhan, penyaluran, air, listrik, internet, dan beragam prasarana pendukung lainnya. 

Walikota Batam sebaiknya menyewa jasa arsitek Inggris untuk pembangunan Tanjung Banon, demi menghasilkan sebuah kota dengan tata kota yang indah dan gedung-gedung dengan arsitektur yang memukau. Kawasan kampong Glam di Singapura bisa dijadikan ilham untuk pembangunan kawasan bisnis di Tanjung Banon.

Walikota bisa juga membuat taman hiburan seperti Disneyland dengan mengundang langsung pemiliknya di California untuk berinvestasi di Tanjung Banon, tentunya dengan ukuran yang lebih kecil. Taman hiburan ini bisa menjadi tujuan utama liburan semua masyarakat Kepulauan Riau dan wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Batam. 

Disamping fokus ke pembangunan prasarana dan pengembangan pariwisata, Ketua BP Batam juga bisa mengajak perusahaan sarden untuk membuat pabrik sarden di Tanjung Banon karena melimpahnya hasil ikan di Barelang. Pabrik ini bisa menyerap banyak tenaga kerja dan produknya bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia.

Terilhami dari kota-kota yang ada di sebuah pulau seperti Reykjavik dan Copenhagen, sudah sewajarnya Tanjung Banon menjadi kota yang benar-benar mengesankan. Bebas dari banjir dan aman dari penjahat. Sebuah kota yang sehat untuk ditinggali, dengan udara yang segar dan sejuk karena banyaknya pepohonan yang dilestarikan.  

Demikianlah dua orang yang layak dipertimbangkan untuk menjabat sebagai pemimpin Batam selanjutnya. Semoga dengan terwujudnya Batam ditangan pasangan pemimpin yang tepat akan membawa kecemerlangan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Batam. Amin. 

Penulis adalah seorang lulusan Sarjana Hukum Universitas Islam Indonesia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews