Tanjungpinang: Perpaduan Kekayaan Budaya Melayu dan Pesona Alam Kepulauan Riau

Tanjungpinang: Perpaduan Kekayaan Budaya Melayu dan Pesona Alam Kepulauan Riau

Vihara Ksitigarbha Bodhisattva dengan "1000" patung wajahnya menjadi salah satu bukti keberagaman budaya di kawasan ini. (Foto: Ksmtour)

Tanjungpinang, Batamnews - Sebagai ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang tak hanya dikenal sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai destinasi yang kaya akan nuansa budaya Melayu, sejarah, dan keindahan alamnya.

Terletak di Pulau Bintan, serta beberapa pulau kecil lainnya seperti Pulau Dompak dan Pulau Penyengat, Tanjung Pinang masih menjaga erat hubungan historisnya dengan Kesultanan Johor, Malaysia. Ini tercermin dari nuansa Melayu yang masih kental terasa saat berada di kota ini.

Sebagai destinasi wisata, Tanjung Pinang menawarkan sejumlah lokasi yang wajib dikunjungi. Di antaranya adalah Crystal Bay dan Treasure Bay Bintan, yang dikenal memiliki kolam renang terbesar di Asia Tenggara dengan luas mencapai 6.3 hektar.

Baca juga: PT Telkom Indonesia Alihkan Layanan Telekomunikasi ke Teknologi Radio Akibat Putusnya Kabel Laut di Kepulauan Riau

Kolam renang ini menawarkan sensasi berenang di tepi pantai dengan barisan pohon kelapa yang menambah keindahannya.

Namun, bukan hanya keindahan alam, Tanjung Pinang juga menyimpan keunikan budaya. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva dengan "1000" patung wajahnya menjadi salah satu bukti keberagaman budaya di kawasan ini.

Meski sebenarnya patung tersebut tidak berjumlah seribu, namun karena jumlahnya yang banyak, patung ini mendapat sebutan seribu patung. Vihara ini menjadi tempat ibadah bagi umat dari berbagai negara, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Baca juga: Wow! Penjualan Tiket Film 'Barbie' Tembus Rp 15 T

Ketika berbicara tentang Tanjung Pinang, tentu tak bisa lepas dari keindahan pantainya. Pantai Trikora, Pantai Shakera, dan Lagooi Bay, semuanya menawarkan keindahan alam yang mempesona.

Gusung pasir, sebuah bekas galian tambang pasir, kini bertransformasi menjadi destinasi wisata dengan gradasi permukaannya yang indah, menyerupai formasi alam, dan air berwarna hijau toska ke biru-biruan yang memikat hati.

Kuliner juga menjadi salah satu daya tarik Tanjung Pinang. Siput gonggong, makanan seafood khas Kepulauan Riau, menjadi salah satu makanan yang harus dicoba saat berkunjung ke sini. Rasanya yang gurih dan unik membuat siapapun akan tergoda untuk mencobanya.

Sebagai penutup kunjungan, jangan lupa untuk berkunjung ke Pulau Penyengat. Pulau kecil yang dapat dijangkau dengan perahu pompong dari pelabuhan ini menawarkan mata air sejarah dan berbagai cerita menarik, salah satunya kisah lebah-lebah penyengat yang menjadi asal muasal nama pulau ini.

Tanjung Pinang, dengan semua kekayaannya, memastikan bahwa setiap kunjungan ke sini akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap pengunjungnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews