Politik Singapura Mulai Panas, Ng Kok Song: Calon Presiden Harus Paham Tentang Kekuasaan Presiden Terpilih

Politik Singapura Mulai Panas, Ng Kok Song: Calon Presiden Harus Paham Tentang Kekuasaan Presiden Terpilih

Calon Presiden Singapura Ng Kok Song (tangkapan layar/cna)

Singapura, Batamnews - Mr. Ng Kok Song, bekas kepala investasi GIC adalah salah satu dari empat calon presiden Singapura. Dia menyatakan bahwa para calon presiden harus memahami dengan jelas mengenai kekuasaan presiden terpilih, yang tidak mencakup pembentukan kebijakan pemerintah.

Komentar ini muncul sebagai tanggapan terhadap pernyataan dari calon presiden lainnya, Tan Kin Lian. Tan menyatakan akan "bekerja secara kolaboratif" dengan pemerintah untuk menemukan solusi alternatif dalam menurunkan biaya hidup, memastikan perumahan terjangkau, dan menciptakan lapangan kerja yang stabil. 

Tan juga menyatakan akan "mempengaruhi" kebijakan melalui penggunaan hak veto presiden untuk memastikan kebijakan pemerintah sejalan dengan visi dan tujuannya.

Baca juga: Pemerintah Singapura Diminta Lebih Transparan dalam Penyelidikan Kasus Korupsi Menteri Transportasi Iswaran

Mr. Ng menegaskan bahwa kekuasaan presiden terpilih tidak mencakup kekuatan eksekutif untuk membentuk kebijakan pengeluaran pemerintah. 

"Presiden berada dalam posisi untuk menyetujui anggaran pemerintah dan kekuasaan yang dimilikinya adalah ketika anggaran melibatkan penarikan dari cadangan masa lalu, maka dia berhak untuk mengajukan pertanyaan atau bahkan menghalangi itu," jelasnya.

Meskipun demikian, Mr. Ng menunjukkan bagaimana presiden dapat berkontribusi terhadap isu penyesuaian biaya hidup dengan menjaga cadangan negara yang berperan penting dalam menjaga nilai tukar dolar Singapura. 

Baca juga: Keunikan Singapura yang Membuatnya Begitu Menarik dan Unik

"Dengan dolar Singapura yang kuat, biaya hidup dapat dikurangi dan inflasi dapat ditekan," ungkapnya.

Mr. Ng, telah mengajukan aplikasi untuk sertifikat kelayakan sebagai calon presiden.

Dia menyatakan bahwa keputusan dia layak sebagai capres, diputuskan oleh Komite Pemilihan Pemilu Presiden berdasarkan pengalaman dan kemampuannya dalam jabatannya sebelumnya sebagai kepala investasi GIC. 

Selain itu, dia menyatakan bahwa mantan Menteri Urusan Luar Negeri George Yeo adalah salah satu dari tiga referensi karakter dalam aplikasinya.

Baca juga: Isu Plagiarisme Menyeret Nama Seorang Profesor Senior: Kasusnya Sedang Diselidiki NTU Singapura

Mr. Ng juga menyoroti pentingnya menjaga cadangan negara sebagai pertahanan keuangan Singapura dalam situasi perang. 

Selain itu, cadangan negara juga membantu menjaga kestabilan ekonomi dan mendukung kelompok pendapatan rendah selama kondisi ekonomi sulit, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai presiden terpilih, Mr. Ng berkomitmen untuk melindungi cadangan negara dan memastikan pengeluaran pemerintah yang efisien dan bijaksana untuk masa depan yang tidak pasti.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews