Parah, Wanita Indonesia Ditolak Naik Pesawat di Roma Kecuali Lepas Jilbab

Parah, Wanita Indonesia Ditolak Naik Pesawat di Roma Kecuali Lepas Jilbab

Aghnia Adzkia, perempuan Muslim Indonesia yang dilarang naik pesawat ke London oleh pihak bandara di Roma, Italia, kecuali melepas jilbab untuk pemeriksaan. (Foto: ist/facebook)

BATAMNEWS.CO.ID, Roma - Seorang perempuan Muslim Indonesia mengklaim staf bandara di Roma, Italia, melarangnya naik pesawat tujuan London karena ia memakai jilbab. Alasan pihak bandara, melihat seluruh bagian kepala penumpang sudah menjadi syarat pemeriksaan untuk naik pesawat.

Perempuan Indonesia itu bernama Aghnia Adzkia. Dia mengaku telah mendapat perlakuan diskriminasi dari staf bandara dengan diminta untuk mencopot jilbabnya. Aghnia telah mengungkap keluhan itu melalui video tentang pengalamannya saat berada di Ciampino, di Roma, Italia.

Dalam video klip terlihat dia berulang kali berdiri menuntut diperlihatkan hukum yang menyatakan bahwa jilbab harus dicopot ketika menjalani pemeriksaan keamanan bandara. Petugas bandara bersikeras bahwa mereka tidak akan membiarkan Aghnia lolos pemeriksaan kecuali tunduk pada aturan mereka.

Seorang pejabat keamanan perempuan dalam video itu terdengar mengatakan, ”Anda tidak aman”.

”Anda bisa menyembunyikan sesuatu di rambut Anda. Jika Anda tidak melepasnya, kami tidak tahu apakah ada sesuatu di dalamnya, Ok? Anda tidak aman bagi kami,” katanya.

Aghnia mengatakan, bahwa dia diminta untuk pergi ke kamar pribadi sehingga jilbabnya bisa diperiksa. Tapi dia menolak untuk melepas jilbabnya karena merasa sedang jadi target perlakuan yang tidak adil.

Dia mengklaim petugas keamanan lelaki di bandara kemudian menyeretnya keluar dari area keamanan dengan cara yang tidak senonoh. Tasnya diraih dan dia diteriaki untuk diam.

Perempuan Indonesia ini meluapkan kemarahannya melalui posting di media sosial perihal pengalaman tak mengenakkan itu. Dia membenarkan bahwa kejadian itu dia alami saat melakukan perjalanan ke London.

”Saya tidak siap untuk mempercayai mereka kecuali mereka bisa menunjukkan kepada saya hukum atau memberikan saya dokumen hukum yang mengatakan bahwa pihak berwenang untuk harus memeriksa apa yang ada di dalam jilbab saya,” tulis dia yang dikutip dari akun media sosialnya, Senin (17/4/2017).

”Ini adalah masalah martabat manusia dan hak. Untuk alasan apa mereka meminta saya untuk melepas jilbab saya?,” lanjut Aghnia.

Pada malam yang sama, Aghnia lalu memesan tiket untuk terbang ke London dari Leonardo da Vinci- Fiumicino, yang juga berlokasi di Roma.

Staf keamanan kembali memintanya untuk melepaskan jilbab. Kali ini, dia setuju dan akhirnya bisa terbang ke London.

Operator bandara di Roma merilis sebuah pernyataan terkait pemaksaan untuk melepas jilbab terhadap perempuan Muslim Indonesia, Aghnia Adzkia, yang hendak naik pesawat ke London. Pihak bandara mengklaim, pelepasan jilbab sudah jadi prosedur pemeriksaan penumpang yang harus dipatuhi.

“Apa yang terjadi dengan Aghnia Adzkia semata-mata dan secara eksklusif menyangkut kepatuhan dengan prosedur keselamatan penumpang, ketika melewati gerbang keamanan, melewati alarm di area kepala dan karena itu diperlukan untuk menyelidiki kasus yang tidak bisa diabaikan,” bunyi pernyataan pihak bandara Ciampino, Roma, Italia.

”Untuk alasan ini, staf kami memintanya untuk pergi ke ruang pribadi, di mana mereka bisa memeriksa kepala dan hiasan kepala, seperti aturan ketat diterapkan oleh hukum Eropa dan nasional (Italia), yang tujuannya adalah untuk memastikan keselamatan dan hidup (para penumpang) sipil,” lanjut pernyataan pihak bandara.

”Ketika Aghnia menolak untuk melepas hiasan kepalanya, (kemudian) menuntu untuk membaca undang-undang (soal pelepasan jilbab), dia ditunjukkan Program Keamanan Nasional, yang  diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh staf kami. Lebih lanjut untuk penolakan yang terus menerus, staf kami terpaksa memindahkan penumpang ini dari area pemeriksaan,” imbuh pihak badara, seperti dilansir The Sun, Senin (17/4/2017).

(ind)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews