Bahaya Plastik Terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Bahaya Plastik Terhadap Lingkungan dan Kesehatan

Limbah sampah. (Ilustrasi)

Oleh: Sofyang Daeng Kelana

Dosen Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Sina Batam, Kepri

Plastik, telah mencemari lingkungan dan membalut kehidupan manusia karena telah masuk di dalam lingkungan global sehingga tanpa disadari akan menjadi ancaman terjadinya bencana kimia massal secara massif ditengah-tengah generasi muda.  

Kehidupan masyarakat yang sudah terbalut plastik

Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari hari sudah tidak dapat lagi dielakkan sehingga semua aktivitas tidak terlepas dari peranan plastic.

Tetapi dengan kondisi tersebut masyarakat terhanyut dalam kehidupan yang simple serba cepat, tetapi dampak yang ditimbulkan tidak lagi menjadi prioritas utama sehingga berbagai penyakit yang muncul ditengah-tengah peradaban dewasa ini.

Hal yang menyedihkan saat ini adalah penggunaan plastic yang salah dan terus dibiarkan berlarut larut ditengah-tengah masyarakat seperti membuat makanan jadi (contohnya sejenis lontong) yang dibungkus plastic dan kemudian direbus sampai matang, penggunaan plastic pada minyak panas untuk membuat gorengan atau kerupuk sehingga tahan lama. 

Serta membeli makanan jadi yang panas tetapi dibungkus dengan plastic. Fenomena tersebut, menjadi gaya hidup masyarakat saat ini sehingga instansi pemerintah yang berwenang tidak bisa mengendalikannya.

Sedangkan yang paling banyak digunakan pada saat ada acara adalah membungkus makanan dengan menggunakan Styrrofoam. Dengan keadaan yang disusun dan terbungkus kantong plastic, sehingga makanan tersebut bersentuhan langsung dengan Styrofoam tersebut. 

Kemudian diangkut ke lokasi acara, dan dalam perjalanan, maka Styrofoam banyak yang pecah sehingga Styrine mencemari makanan. Dan makanan tersebut termakan oleh peserta didalam acara, sehingga sering terjadi permasalahan luar biasa atau yang dikenal dengan KLB (Kejadian Luar Biasa) dengan berbagai jenis penyakit yang melanda.

Begitu juga dengan jajanan anak-anak sekolah yang sudah akrab dengan bungkusan Styrofoam serta minuman yang sudah akrab dengan bungkusan plastic. Kondisi tersebut sudah menyebar pada pedagang makanan dan minuman yang menawarkan jajanan pada anak sekolah. 

Sehingga secara perlahan tapi pasti, generasi muda akan menderita gangguan plastic atau bisa dikatakan sebagai bencana kimia massal secara massif.

Mengenal kemasan plastik

Agar tidak salah dalam menggunakan plastic, maka secara umum plastic dapat dikenal lewat berbagai jenis label-label sebagai berikut:

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasanya diberi label angka 01 dan berada dalam gambar segitiga biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral. Sehingga produk dari bahan tersebut biasanya direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan dipakai untuk menyimpan air hangat apalagi panas. 

2. HDPE (high density polyethylene) biasanya diberi label angka 02 dalam segitiga biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Hal tersebut dianjurkan atau direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. 

3. V atau PVC (polyvinyl chloride) biasanya diberi label angka 03 dalam segitiga adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Umumnya jenis plastik ini banyak digunakan sebagai pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. 

4. LDPE (low density polyethylene) biasanya diberi label angka 04 dalam segitiga biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Produk dengan keode tersbut, dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang ini bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan, tetapi jangan dipanaskan. 

5. PP (polypropylene) biasanya diberi label angka 05 dalam segitiga adalah pilihan terbaik yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Ciri-ciri dari botol ini transparan yang tidak jernih atau berawan.

6. PS (polystyrene) biasanya diberi label angka 06 dalam segitiga biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai. Bahan Polystyrene sering pecah atau bocor bahan styrine dan masuk ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika, Eropa dan Cina sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan Styrofoam. 

7. Other (biasanya polycarbonate) biasanya diberi label angka 07 dalam segitiga bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. 

Kemasan plastik yang paling banyak dan paling aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan polyprophylene (PP) yang dilabeli terkadang juga dilabeli dengan gambar gelas dan garpu atau ada tulisan untuk makanan atau `for food use`

Bahaya plastic terhadap kesehatan

Setelah memasak makanan bersamaan dengan plastic, maka mikroplastik larut dalam air serta masuk kedalam serat-serat makanan tersebut. Sehingga mikroplastik tersebut dapat terbawa ke saluran pencernaan, bahkan bisa sampai ke rahim dan mempengaruhi perkembangan janin. 

Selain itu, paparan bahaya sampah plastik itu dapat menyebabkan kanker, cacat lahir, gangguan kekebalan tubuh, efek perkembangan dan reproduksi. Masalah ini sudah banyak yang terdampak kepada masyarakat, tetapi tidak disadari sehingga terus berkembang dan menjadi ancaman kita semua.

Sedangkan bahaya lain dari plastic adalah beracun. Tidak disadari bahwa banyak masyarakat yang membakar sampah dan didalam sampah tersebut dominan plastic. 

Sehingga asap beracun yang ditimbulkan dari pembakaran sampah plastik, dan kondisi tersebut tidak terbakar dengan sempurna sehingga plastik akan terurai di udara sebagai dioksin dan furan, sebuah senyawa yang berbahaya jika terhirup manusia karena akan berisiko memicu penyakit seperti gangguan saraf, hepatitis, pembengkakan hati, hingga kanker.

Plastik dapat menyebabkan terjadinya risiko penyakit serius. Waspada kandungan bahan kimia dalam plastik karena dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi pada makanan dan minuman yang dibungkus, tanpa disadari bahan kimia ini masuk ke dalam tubuh hingga ditemukan dalam darah dan jaringan tubuh, dari dari keadaan inilah risiko penyakit bermunculan.

Plastik dapat mengganggu rantai makanan, bayangkan makhluk terkecil seperti plankton pun dapat memakan sampah plastik yang berukuran mikro dan menyerap bahan kimia berbahaya, dan dari sini dimulai rantai makanan yang tidak sehat. Di mana plankton yang telah terkontaminasi sampah plastik dimakan oleh makhluk yang lebih besar dan begitu seterusnya hingga ke manusia.

Bahaya plastic terhadap lingkungan

Plastik, tidak berasal dari senyawa biologis sehingga memiliki sifat sulit terdegradasi (non- biodegradable).

Untuk menghancurkan plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.

Berbicara mengenai fakta dari bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT.

Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun, maka dapat berakibat fatal dalam lingkungan dengan berbagai masalah seperti: 

1. Terjadinya pencemaran tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah. 

2. Zat kimia berbahaya dari plastic atau racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing. 

3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan. 

Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah. 

4. Dapat menyebebkan turunnya kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah. 

5. Seperti halnya kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun. 

6. Berbagai jenis makhluk hidup dapat terjerat dalam tumpukan plastik. 

Bahkan berbagai jenis hewan laut seperti lumba-lumba, Penyu laut dan anjing laut menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya. 

7. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya. 

8. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir. 

Bersama kita semuanya mengurangi penggunaan plastic dalam kehidupan sehari-hari dan hindari penggunaan plastic pada makanan dan minuman yang panas, karena tanpa disadari telah banyak merenggut nyawa manusia. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews