Kasus Pembunuhan Gadis 18 Tahun

[Eksklusif] Keluarga: Kasus Pembunuhan Anggi Jalan di Tempat (seri-6)

[Eksklusif] Keluarga: Kasus Pembunuhan Anggi Jalan di Tempat  (seri-6)

Dwiwana Juli Anggi. (Foto: Istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Emi Handayani, sepupu almarhum Dwiwana Juli Anggi merasa penanganan kasus terhadap Anggi dinilai tak seperti kasus pembunuhan dua gadis muda lainnya Try Chintya Prasetya (17) dan Dian Milenia Trisna Afiefa (16).

Pada saat pembunuhan Anggi, polisi terkesan tak segencar menyelidiki kasus pembunuhan Dian Milenia atau Chintya. Hal ini yang dirasakan pihak keluarga.

"Saat penyelidikan kasus Anggi di TKP tidak ada dikerahkan anjing pelacak," ujar Emi Handayani, kakak sepupu Anggi secara khusus kepada batamnews.co.id, Sabtu pekan lalu.

Apalagi sejauh ini ini, setelah lima bulan berlalu, kasus pembunuhan terhadap almarhum Dwiwana Juli Anggi belum ada perkembangan berarti. 

Anggi ditemukan tewas dengan luka di leher di Jalan Palapa, Bukit Dangas, Patam Lestari, Sekupang, Batam pada tanggal 24 Juni 2015. 

Ia juga diduga mengalami kekerasan seksual setelah busana bagian bawahnya dilucuti.

Bahkan pihak keluarga sejauh ini belum mendapatkan mengenai hasil laboratorium forensik terkait kematian Anggi. 

“Pihak keluarga menilai penanganan kasus Anggi jalan di tempat, karena hingga saat ini pihak keluarga belum menerima hasil labfor dan SP2H dari pihak Kepolisian,” kata Emi Handayani.

Pihak keluarga angkat bicara setelah lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan itu.

Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin beberapa waktu lalu mengatakan sudah memeriksa sejumlah orang saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti dari kasus itu.

Namun sejumlah saksi dan bukti belum cukup kuat untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan terhadap Anggi. Polisi juga telah bekerja keras mengungkap siapa pelaku. 

Bahkan polisi sudah membentuk tim pengungkapan kasus Anggi ini namun belum menampakkan hasil. 

Pola yang sama

Polisi masih mencari benang merah kematian Anggi dengan kasus pembunuhan Dian Milenia alias Nia, siswi SMAN 1 Batam.

Polisi menduga ada pola yang sama dalam hal aksi pelaku terhadap korbannya. Selain mengalami luka di bagian leher, diduga korban juga mengalami kekerasan seksual.

“Kasus Chintya dan Nia Polisi menurunkan anjing pelacak. Kenapa kok kasus Anggi enggak ada, apa kami ini orang susah, dan keluarga Chintya dan Anggi ada orang pentingnya?” ujar Emi mencurahkan isi hatinya.

Emi menilai sejauh ini polisi masih memilih dalam menangani kasus pembunuhan tersebut. Ada perlakuan berbeda terhadap kasus Anggi. 

“Hingga saat ini kami belum mendapatkan hasil labfor dan SP2H dari Kepolisian,” ujarnya.


[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews