Sukhoi Ditembak Jatuh

Putin Ancam Turki: Saya Akan Gunakan Semua Opsi

Putin Ancam Turki: Saya Akan Gunakan Semua Opsi

Vladimir Putin. (foto: ist/rbth)

BATAMNEWS.CO.ID, Moskwa - Jatuhnya pesawat bomber Rusia Sukhoi Su-24 membuat banyak spekulasi berkembang mengenai hubungan kedua. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak mengesampingkan kemungkinan insiden penembakan terjadi lagi.

"Setelah isiden penembakan Sukhoi Su-24, kami tidak bisa mengesampingkan kemungkinan insiden lain," kata Putin seperti dikutip Sputnik News, Rabu (25/11/2015).

"Jika insiden terjadi lagi, saya tidak tahu harus bereaksi seperti apa," lanjutnya. "Yang pasti, warga Rusia di Turki akan menghadapi masalah serius."

Putin juga menuduh pemerintah Turki saat ini mengarahkan negaranya ke arah Islamisasi. Ia juga mengatakan akan memperlakukan insiden penembakan Su-24 dengan serius, dan akan menggunakan semua opsi untuk menegakkan keamanan.

Turki menembak jatuh Su-24 yang dianggap melanggar batas wilayah udara. Moskwa merespon dengan mengirim kapal berpeluru kendali, dan akan mengerahkan rudal S-400 -- sistem rudal pertahanan udara tercanggih.
 
Mendapat ancaman tersebut, Erdogan langsung mengumpulkan seluruh jenderal-jenderalnya. Rapat tersebut melibatkan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu, menteri senior, seluruh jenderal ketiga matra, serta Kepala Badan Intelijen Turki.

Setelah rapat internal, Erdogan mengirim utusan ke markas besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Ibu Kota Brussels, Belgia. Rapat digelar pukul 16.00 waktu setempat. Turki adalah anggota penuh NATO, sehingga insiden pagi tadi membuat seluruh kawasan Eropa waswas.

Dalam jumpa pers terpisah, Perdana Menteri Turki memastikan tindakan militernya menembak jatuh pesawat tempur Rusia sudah tepat. Dia menegaskan ada bukti sahih bahwa Sukhoi Su-24 itu melanggar wilayah udara mereka, dan sudah diperingatkan 10 kali.

"Kami ingin komunitas internasional memahami bahwa pemerintah Turki siap mengorbankan perdamaian, jika keamanan dan kehidupan warga kami di perbatasan terancam. Adalah hak kami untuk mempertahankan kedaulatan kami setelah peringatan kami tidak diindahkan," kata dia.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews